Bisnis.com, DENPASAR—Sebanyak 60 pelukis anggota Komunitas Lukis Cat Air Indonesia atau Kolcai menggelar pameran nasional kedua karya seni rupa di Bentara Budaya Bali, 27 Agustus hingga 2 September 2014.
Agus Budiyanto, salah seorang tim kurator mengatakan sebanyak 88 karya seni lukis cat air yang dipilih dari ratusan peserta akan dipamerkan dalam bingkai tema Indonesian Spirit in Watercolor. Dua kurator lainnya adalah Handogo Soekarno dan Efix Mulyadi.
“Seni lukis cat air Indonesia sedang menggeliat menunjukkan jatidirinya tampil dengan berbagai genre. Yang membangakan, seniman berasal dari berbagai seluruh pelosok Indonesia,” katanya, Minggu (24/8/2014).
Kata dia perkembangan karya seni rupa denga bahan cat air di atas kertas memang tidak sepesat lukisan di kanvas dengan cat minyak atau akrilik. Selain tantangan teknis bagi seniman, karya cat air masih dipandang sebagai kelas dua.
Padahal, berdasarkan pengamatan Agus yang juga anggota komunitas aquarel internasional itu justru proses penciptaan seni rupa memerlukan persiapan panhang dan teknik tinggi. Ia menyebut kesiapan mental dan spiritual si seniman ikut menentukan hasil karyanya.
Selain itu, efek ‘mblobor’ dan transparansi karya cat air tidak bisa dicapai dengan bahan yang lain. Agus yang telah 35 tahun menekuni seni rupa cat air mengatakan masa depan seni lukis cat air di Indonesia bakal gemilang dengan lahirnya Kolcai 2 tahun lalu.
Sekitar 5.000 anggota Kolcai tersebar di seluruh tanah air menunjukkan talenta yang sangat baik meskipun mereka tidak berkecimpung sebaga seniman murni.
Anggota Kolcai berasal dari berbagai disiplin ilmu dan pekerjaan siap menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bersaing dengan seniman lukis cat minyak, akrilk maupun bahan lainnya.
Yudha Bantono, Ketua Kolcai Chapter Bali yang menjadi pelaksana pameran ini mengatakan komunitas ini berupaya memasyarakatkan seni lukis cat air misanya dengan berkolaborasi dengan seniman lintas bidang seperti dengan penari kontemporer Tebo Aumbara yang akan beraksi saat pembukaan.
Selain itu juga mendorong seni lukis cat air terapan di antaranya seperti dilakukan seniman Moelyoto yang mencetak karya lukis acat air di atas sutera berkolaborasi dengan perancang kondang seperti Itang Yunaz, Ghea Sukasah dll.
Karya yang dipamerkan, kata Yudha, merupakan imaji Nusantara dalam tradisi, budaya, dan kehidupan masyarakat yang memaknai citra visual karya rupa dalam warna-warna cat air di atas kertas maupun kanvas.
Kesemua karya lukis cat air yang dipamerkan, merupakan sebentuk keberhasilan dari upaya pencarian, eksplorasi maupun intepretasi “ber-ruhnya Indones
Pameran juga akan diisi dengan berbagai kegiatan yakni artist talk, seminar dan workshop 28 Agustus 2014 dan pada 30 Agustus para perupa akan melukis bersama on the spot di kawasan titik nol kilometer Denpasar yakni sekitar Patung Caturmuka dan Museum Bali. Keesokan harinya, 31 Agustus melukis model dengan nuansa Nusantara.