Bisnis.com, JAKARTA—
"Jenis Ruby atau Pink Lebong ini mulai dikenal dalam beberapa bulan terakhir, tapi sudah menarik perhatian kolektor batu akik," kata Alamsyah, peserta pameran dan kontes batu mulia yang digelar di salah satu mal di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan batu akik dari Kabupaten Lebong itu memiliki kadar kristal yang cukup tinggi sehingga dikatagorikan sebagai jenis batu ruby.
Ciri fisik lain yang dimiliki batu tersebut sehingga digolongkan jenis ruby adalah serat di dalam batu.
Adanya serat membuat tampilan tidak cukup jernih namun mampu menampilkan keindahan tersendiri.
Kandungan kristal Ruby Lebong menurutnya jauh di atas jenis akik lainnya dari Bengkulu, termasuk batu akik jenis "Red Rafflesia".
Dengan kandungan kristal yang cukup tinggi itu maka biaya pengolahan batu Ruby Lebong lebih mahal yakni mencapai Rp125 ribu untuk satu batu, sedangkan jenis akik lainnya hanya Rp20 ribu.
"Pengolahannya lebih sulit dibanding batu akik lainnya sehingga harga bahan mentah saja sudah mahal," ujarnya.
Alamsyah mengatakan harga bahan mentah batu Ruby Lebong yang dijual di Lebong dan Kota Bengkulu berkisar Rp1,7 juta hingga Rp2 juta per kilogram.
Sedangkan untuk harga jual batu yang sudah diasah yang tersedia di stan miliknya mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta.
"Kami mengolah batu ini tidak hanya mata cincin, tapi juga untuk gelang karena segmen pasar sebenarnya kaum perempuan karena warnanya yang merah muda," katanya menambahkan.
Namun, pemilik galeri batu akik "Sopo Indah" ini mengatakan jenis batu ruby tidak diperlombakan dalam kontes batu mulia yang digelar komunitas batu mulia Bengkulu yang berlangsung pada 26 hingga 29 Maret 2015 itu.
Salah seorang kolektor batu, Gendis Budi mengatakan warna dan bentuk Ruby Lebong sangat menarik dan terkesan elegan serta mewah.
"Saya tertarik dengan batu asal Lebong ini selain warnanya merah muda yang menampilkan kesan indah, elegan dan mewah," katanya.
Fashion