Bisnis.com -- Jika Anda termasuk orang yang mendengkur saat tidur, cobalah mempelajari alat musik ini.
Sebuah hasil penelitian pada Sleep and Breathing Conference 2015 menunjukkan bahwa bermain alat musik tiup seperti suling dan saksofon, mampu mengurangi risiko mendengkur, seperti dikutip dari medicaldaily.com.
Di Amerika, kebiasan mendengkur atau yang dalam istilah kedokteran disebut sleep apnea menjangkiti lebih dari 18 juta penduduknya yang berusia dewasa.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi risiko seseorang mendengkur dalam tidurnya, antara lain saluran pernapasan yang kecil, bentuk dagu yang tersembunyi, rahang yang kecil, ukuran leher yang besar, merokok, mengonsumsi minuman alkohol, usia, etnis, dan obesitas.
Laki-laki juga dikatakan memiliki risiko yang lebih besar daripada perempuan dalam hal mendengkur.
“Penemuan studi kecil kami memperlihatkan sebuah teori yang menarik dalam terapi mencegah dengkuran dalam tidur,” ujar pemimpin penelitian Daniel Raj.
“Jika penemuan ini juga terkonfimasi dalam grup yang lebih besar, maka terbukti memainkan alat musik tiup bisa menjadi metode yang murah dalam mencegah sleep apnea pada mereka yang berisiko terkena kondisi tersebut," lanjut Raj.
Dalam penelitiannya, Raj dan rekan-rekannya merekrut 64 orang dari India yang memainkan alat musik tiup dan kelompok kontrol yang terdiri dari 65 orang India yang tidak memainkan alat musik tiup.
Para peneliti menguji fungsi paru-paru masing-masing peserta sebelum meminta mereka mengisi kuisioner Berline, yakni metode populer untuk menilai risiko seseorang untuk mendengkur.
Meskipun tim peneliti menemukan tak ada perbedaan pada dua grup tersebut terkait tes fungsi paru-paru mereka, tetapi kuisioner menunjukkan bahwa grup yang terdiri dari orang yang bermain alat musik tiup memiliki risiko yang lebih kecil terkena sleep apnea.
Para peneliti pun menyimpulkan hal tersebut terjadi karena meningkatnya otot yang terdapat pada saluran pernapasan atas.
Menurut American Sleep Apnea Assosiation, mendengkur adalah hasil dari penyumbatan saluran udara di mana jaringan lunak di belakang tenggorokan menutup saat tidur.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengakibatkan konsekuensi serius dan mengancam jiwa seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes dan depresi.