Bisnis.com, JAKARTA—Setiap fase hidup tentunya memiliki tantangan masing-masing. Sama halnya dengan remaja, putri khususnya yang memiliki kecenderungan self esteem rendah. Apa penyebabnya?
Psikolog Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana mengatakan remaja memiliki banyak masalah kompleks. Satu benang merahnya dari masalah itu yakni self esteem atau penghargaan terhadap diri sendiri. Penghargaan diri yang rendah, tuturnya, muncul lebih banyak pada remaja putri karena remaja putri dibebani banyak tugas-tugas peralihan.
Dari segi dorongan perubahan fisik dan emosi, remaja putri dituntut untuk menyesuaikan dan menyelesaikan masalah di bidang sosial, mencari identitas diri, dan serta membuat keputusan-keputusan pertamanya yang menentukan kehidupannya di masa depan sebagai perempuan dewasa.
"Melewati masa pubertas fisik dan emosi, harus bisa membawa diri dalam pergaulan peer pressure tren itu harus ikutan, membentuk identitas diri, harus menemukan potensi dirinya, pendidikan dan karir masa depan banyak yang harus diputuskan," ujarnya dalam acara peluncuran Marina Funtastic You di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Apalagi, katanya, saat lingkungan tak dapat mendukung keinginannya atau tantangan yang muncul tak dapat dilalui dengan mulus, remaja putri dengan mudah kehilangan self esteem.
"Lingkungan tidak memberi dukungan. Ada perbedaan harapan itu bisa menurunkan self esteem," katanya.
Untuk menaikkan self esteem, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengenali diri sendiri mulai dari kelebihan dan kekurangan diri. Seringnya, tutur Vera, remaja putri dengan self esteem rendah kesulitan membeberkan kelebihan diri.
"Saat ditanya kekurangan, banyak jawabnya kurang putih, kurang cantik. Giliran ditanya kelebihannya, jawabnya lama," katanya.
Lebih lanjut, akan lebih baik mencari teman berdiskusi untuk lebih membuka diri terhadap kelebihan dan kekurangan. Remaja, sambungnya, perlu bersikap asertif, merencanakan apa yang akan dicapai, mendapat dukungan dari berbagai pihak, mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri dan mendapat apresiasi atas usaha yang dilakukan.
Membuat target yang realistis dan selalu menghargai capaian pun menjadi kunci bagaimana mendongkrak self esteem. Menurutnya, hal terbaik adalah bukan menjadi yang terbaik tapi memberikan yang terbaik.
"Yang harus diingat bukan menjadi be the best tapi give your best," katanya.