Nyaris Masuk Jurang (4)
Usai bermalam di Cisentor, kami melanjutkan perjalanan ke Danau Taman Hidup untuk kemudian turun lewat Desa Bremi. Jalur Cisentor-Danau Taman Hidup terbilang cukup sadis.
Cukup banyak tanjakan dan ilalang yang tingginya melewati kepala. Sebagian jalur juga berada tepat di tepi jurang. Sepatu saya yang tapaknya sempat lepas sudah tidak bisa diselamatkan.
Rezza pun memutuskan meminjamkan sepatunya pada saya sementara dia menggunakan sandal jepit.
Dalam perjalanan inilah saya nyaris masuk jurang. Saat itu saya sama sekali tidak berpikir bahwa nantinya, akan ada lagi kejadian yang lebih mendebarkan dari ini.
Karena belum juga tiba di Danau Taman Hidup sampai jam 19.00, tenda pun kami dirikan di jalur yang agak lapang dan melanjutkan perjalanan keesokan paginya. Kami berhasil menginjakkan kaki di Danau Taman Hidup pukul 11 siang hari Senin.
Ada empat orang warga yang sedang memancing di danau yang sempat kami ajak berbincang waktu itu. Menurut mereka, perjalanan ke desa Bremi hanya sekitar 2,5 jam lagi. Ya, kami memang tidak naik dan turun dari desa yang sama. Kami naik dari Baderan dan memutuskan turun lewat Bremi.