Bisnis.com, JAKARTA - Perjalanan yang sibuk dan ramai menuju tempat bekerja ternyata dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, meskipun hanya 20 menit berada dalam kondisi tersebut.
Seperti yang dikutip dari DailyMail, Rabu (27/5/2015), sebuah studi menyebutkan kelelahan fisik dan emosional itu dapat memicu orang untuk meninggalkan pekerjaan mereka karena meningkatnya sinisme terhadap pekerjaan.
Namun risiko kelelahan itu tergantung pada jarak, moda tranportasi, baik bus, mobil, kereta api, dan sepeda, serta lokasinya, apakah di desa atau di kota.
Studi itu juga membandingkan jenis transportasi dengan kelelahan emosial dan fisik yang dihasilkannya. Hasilnya, terdapat hubungan yang signifikan antara komuter dan kelelahan tersebut.
Sementara itu, bagi pengguna mobil, semakin besar kota tersebut, maka stres yang dihasilkan akan semakin besar. Kondisi berbeda justru dirasakan oleh komuter yang menuju daerah pinggiran kota.
Annie Barreck dari University of Montreal mengatakan pekerjaan yang memiliki perjalan panjang di angkutan umum merasa kurang efektif di tempat kerja.
Oleh karena itu ia menyarankan agar kantor memiliki fleksibilitas bagi karyawan komuternya seperti membolehkan keluar kantor di luar jam sibuk, atau bekerja dari rumah.
"Memberikan fleksibilitas kepada karyawan akan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan perusahaan mempertahankannya," ujarnya.
Relationship
Kinerja Pekerja Pengguna Komuter Jarak Jauh Cenderung Tidak Efektif
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Mia Chitra Dinisari