1. Komentar Mengejutkan dari Orang Asing
Di luar dugaan, makanan-makanan yang dianggap biasa saja oleh orang Indonesia itu justru menuai komentar-komentar positif. Ikan bakar, misalnya, dinilai kurang menggugah selera karena disajikan utuh. Namun, saat dicicipi rasanya sangat ‘fresh from the barbecue’.
Demikian pula gado-gado yang mereka anggap sebagai salad yang tidak hanya lezat, tapi lengkap kandungan gizinya. Tak lupa, kerupuk udang dan emping pelengkapnya juga dianggap sebagai penambah kenikmatan sajian tersebut.
Mie dan nasi goreng juga membetot perhatian karena rasanya yang manis, pedas, gurih, dan tidak terlalu berminyak. Bahkan, saat mencicipi rendang, mereka mengaku heran bagaimana bisa santan dan rempah-rempah pedas menghasilkan rasa yang nikmat pada potongan daging.
Salah satu pencicip sampai berkata, “Indonesian food blows my mind!” Sedangkan yang lain berceloteh, “Ke mana saja saya hidup selama ini, mengapa baru sekarang saya mencoba makanan seenak ini.”
Komentator lain berseloroh, “Entah bagaimana menjelaskannya. Rasanya seperti seluruh masakan internasional favorit saya digabungkan menjadi satu dalam hidangan dari Indonesia ini.”
Dari sana lantas muncul pertanyaan; ‘Jika memang sedemikian disukainya masakan Indonesia oleh orang-orang asing, mengapa sajian khas Nusantara tidak bisa mendunia seperti masakan Asia lain dari China, Jepang, Thailand, atau bahkan Vietnam?’
Apa yang salah dengan strategi promosi kuliner Indonesia? Apa yang kurang? Apa yang perlu diperbaiki?