3. Promosi Lewat Media Sosial
Arnold berpendapat ciri khas lokal itu seharusnya dijaga dalam setiap promosi kuliner Nusantara. Selain itu, dibutuhkan lebih banyak orang untuk aktif mewartakan kudapan khas Indonesia di dunia maya.
Media daring saat ini merupakan wadah yang mampu menjadi ketapel bagi popularitas sebuah sajian. Sebab, di manapun dan kapan pun, orang-orang selalu membagi apa yang mereka santap dengan para netizen.
“Ceritakanlah! Kita butuh lebih banyak orang menceritakan kuliner Indonesia. Sama halnya dengan masakan Vietnam atau Thailand, mereka bisa menjadi populer seperti saat ini karena banyaknya orang yang mewartakan rasa khas kuliner mereka.”
Wah, jangankan promosi ke luar negeri. Mempopulerkan panganan Nusantara di dalam negeri saja sudah penuh tantangan. Masih ingat kan bagaimana Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengeluhkan kurangnya promosi Festival Kuliner Nusantara 2015.
Festival di Lapangan Banteng Jakarta Pusat yang dihelat pada Juni untuk memperingati HUT ke-488 Jakarta itu cukup sepi peminat. Padahal, Pemprov DKI berharap pergelaran tersebut mampu menjadi magnet bagi pecinta kuliner dari dalam dan luar negeri.
Mantan Walikota Blitar itu berpendapat upaya promosi terhadap festival tersebut sangat lemah. “Seharusnya enam bulan sebelumnya agenda kegiatan sudah disosialisasikan kepada seluruh masyarakat,” keluhnya kepada para pewarta pada saat itu.