4. Kurang Percaya Diri
Di luar negeri pun, pencitraan masakan khas Indonesia dinilai kurang gencar. Bahkan, cita rasa kuliner Nusantara yang diboyong oleh para pengusaha restoran ke luar negeri kerap kali dicap sudah berubah dari selera aslinya.
Beberapa waktu lalu, salah satu maestro kuliner asal Indonesia, William Wongso, mengklaim kesalahan terbesar restoran Indonesia di luar negeri adalah menghilangkan cita rasa asli masakan Nusantara dan memilih untuk menyesuaikannya dengan selera lokal.
Padahal, selera asli Nusantara itulah yang membuat sajian Indonesia menjadi khas. Menurut culinary expert yang juga spesialis masakan Asia dan Eropa itu, orang Indonesia kurang percaya diri dengan lidahnya sendiri.
“Mereka beranggapan cita rasa asli Indonesia akan sulit diterima orang asing. Misalnya, rasa pedas. Padahal, tidak seperti itu. Coba lihat, negara Asia lain yang sukses menjadikan kulinernya terkenal, pasti mempertahankan ciri khas kelokalannya.”