Pengobatan ala China ini konon bermanfaat untuk melangsingkan tubuh, menghilangkan nyeri hingga kecantikan. /Bisnis.com
Health

Awas, HIV Juga Menular Lewat Akupuntur!

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 6 September 2015 - 06:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bicara soal HIV/AIDS, sering kali akan dikaitkan dengan seks bebas. HIV memang dapat menular melalui hubungan seksual. Namun, bagi mereka yang pernah atau akan melakukan akupuntur, sebaiknya berhati-hati karena HIV juga mengintai melalui aktivitas tersebut.

Akupuntur merupakan teknik pengobatan dengan cara memasukan jarum ke titik-titik tertentu di tubuh seseorang. Pengobatan ala China ini konon bermanfaat untuk melangsingkan tubuh, menghilangkan nyeri hingga kecantikan.

Apabila jarum akupuntur telah digunakan untuk tubuh seseorang yang terinfeksi HIV, maka HIV dapat menular ke tubuh orang lain yang menggunakan jarum yang sama.

Sekretaris umum Yayasan AIDS Indonesia yang juga seorang dokter Sarsanto Wirawan Sarwono menyarankan bagi mereka yang akan melakukan akupuntur untuk menggunakan jarum sendiri.

Cara lainnya, jika pergi ke tempat akupuntur, mintalah jarum yang telah dipakai untuk Anda bawa pulan. Suatu saat, Anda dapat menggunakannya kembali saat pergi ke tempat akupuntur. “Akupuntur tidak dilarang, tetapi pakailah jarum sendiri,” katanya.

Sejauh ini, penularan HIV lebih banyak terjadi melalui hubungan seksual. Penularan melalui hubungan seksual sangat mudah terjadi karena aktivitas ini dapat dilakukan kapan saja dan oleh semua orang. Oleh karena itu, penularan HIV melalui hubungan seksual cenderung lebih sulit dikontrol.

Berbeda dengan cara penularan lainnya seperti penggunaan jarum suntik untuk narkoba, angka penularannya dapat ditekan melalui penyuluhan dan pengecekan terutama di tempat rehabilitasi. Apabila pengguna narkoba terbukti positif terinfeksi HIV, langsung dapat diobati sehingga menekan jumlah penularan HIV.

Cara lain penularan HIV yaitu dari ibu hamil kepada anaknya, yakni saat proses melahirkan yang mengeluarkan darah. Darah ini dapat terkena mata anak dan si anak akan tertular HIV.  Selain itu, anak juga bisa tertular HIV melalui darah yang mengalir lewat plasenta ke tubuh anak, kendati kemungkinnanya kecil.

Untuk mencegah penularan melalui ibu hamil yang positif HIV kepada anaknya, dapat menggunakan obat antiretroviral atau ARV.

HIV adalah virus yang dapat mengakibatkan orang yang terinfeksi terganggu kekebalan tubuhnya. Jika sudah sampai ke tahap AIDS, penderita bisa saja mengalami penurunan berat badan, diare terus menerus, batuk yang tidak kunjung sembuh, sariawan yang tidak kunjung sembuh, sampai meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan mencatat sejak ditemukan pada 1987 hingga September 2014, tercatat 150.285 kasus HIV dan 55.799 kasus AIDS di 33 propinsi di Indonesia. Jumlah tersebut rupanya belum memperlihatkan keadaan sebenarnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah sebenarnya paling tidak 100 kali lipat dari yang dilaporkan.

Seperti yang diungkapkan Ketua Umum Yayasan AIDS Indonesia Martina Widjaya, gerakan untuk menyadarkan masyarakat akan HIV/AIDS masih diperlukan. “Ingat, obat untuk AIDS mahal dan penyakit ini tidak bisa betul-betul dihilangkan,” katanya.

Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, Yayasan AIDS Indonesia tahun ini memiliki kegiatan #JakartaSadar. Kegiatan terdiri dari penyuluhan, sosialisasi lewat website dan media sosial, pelatihan relawan, konseling, dan lain-lain.

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (6/9/2015)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro