Bisnis.com, JAKARTA - Barista atau pembuat kopi tak perlu ketakutan perannya berkurang saat teknologi masuk ke dalam pembuatan secangkir kopi.
Menurut Pakar Kopi Adi W. Taroepratjeka, mesin kopi canggih memang bisa mengancam kelangsungan karir barista. Kendati demikian, kecanggihan teknologi seharusnya bisa memacu barista semakin menajamkan insting untuk berkarya.
Tak saja menyajikan secangkir kopi, barista juga seharusnya tahu selera pelanggannya. Pasalnya, selera pelanggan kopi telah berubah. Berbeda dengan penikmat kopi di tahun sebelumnya.
"Itulah sebabnya barista harus ngulik, mau berinovasi dan jangan cuma tahu bisa bikin kopi saja," ujarnya dalam acara peluncuran Nescafe Dolce Gusto Drop di Artotel, Senin (21/9/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Marketing Manager Nescafe Dolce Gusto Indonesia Irmawati Praharsi mengatakan masyarakat urban masa kini menginginkan hal yang lebih dari setiap cangkir kopi yang dinikmati. Kecepatan, rasa dan tampilan adalah yang utama. Dengan demikian, pergi ke kafe bukan sekadar menikmati kopi.
"Masyarakat urban menginginkan hal yang lebih dari secangkir kopi saat pergi ke kafe," katanya.
Dengan mesin itu pula minuman yang biasa disajikan bisa dinikmati kapan saja tanpa harus pergi ke kafe. Pasalnya, kopi bisa langsung tersaji hanya dengan menyentuh tombolnya.
"Ini terobosan karena memungkinkan siapa saja untuk dapat membuat dan menikmati kopi a la kafe," katanya.
