Bisnis.com, JAKARTA--Kendati destinasi wisata disesuaikan pula dengan selera, tapi kini wisata bahari menjadi pilihan pelancong.
Founder Bima Travel, Hani Hanifa, mengatakan daripada mengunjungi tempat wisata berupa pemandangan khas pegunungan, pelancong kini lebih tertarik dengan wisata bahari. Pantai-pantai yang masih perawan dengan suguhan pasir putih serta air lautnya yang biru dan bersih menjadi sorotan mereka yang hobi berpelesir.
"So far, yang lagi diminati itu masih pulau-pulau," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Sabtu (13/2/2016).
Hal itu pun membuat Hani, sebagai penyedia jasa wisata harus mengikuti kebutuhan pelancong. Sebagai contoh dia menyebut fotografer khusus untuk mengabadikan momen berwisata.
Umumnya, katanya, foto underwater menjadi unggulan berikut kegiatan seperti snorkeling. Bahkan, para pelancong kerap memburunya dengan pertanyaan terkait kapan gambar tersebut bisa diakses.
"Biasanya selesai nge-trip, panitia trip diteror, 'Mbak, Mas kapan foto di-upload?'," tirunya.
Agar kegiatan bahari semakin menyenangkan, pihaknya juga mengajari para pelancong yang baru pertama kali snorkeling. Alhasil, pada kesempatan pelesiran berikutnya para pelancong sudah tahu bagaimana menggunakan alat-alat snorkeling untuk menikmati pemandangan bawah laut.
"Aku sebagai panitia selalu ngajarin peserta snorkling. Jadi pas selesai trip mereka sudah bisa snorkling," katanya.
Saat ini, Hani menyediakan dua perjalanan setiap pekannya ke beberapa pulau seperti Pulau Harapan dan Pulau Pari di Kepulauan Seribu serta Kiluan dan Pahawang di Lampung. Jadwal ini lebih banyak dibandingkan dengan wisata ke pegunungan yang tersedia sekali dalam sebulan.
Adapun, spot wisata bahari baru yang tengah dikembangkan adalah ke Pulau Tunda di Banten; Pulau Gili Labak, Sumenep dan Pulau Karimun Jawa. ()