Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pasien kanker berusia 64 tahun berhasil menjalani operasi transplantasi penis pertama di Amerika Serikat (AS). Prosedur ini dapat membantu banyak korban kecelakaan dan sebagian veteran perang yang kehilangan anggota tubuh akibat ledakan bom.
Pasien yang mendapat transplantasi penis itu, Thomas Manning, dari Halifax, Massachusetts, Boston, kini telah berangsur-angsur pulih setelah menjalani operasi selama 15 jam pada 8-9 Mei 2016 di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Dokter yang melakukan operasi tersebut optimistis Manning dapat segera kembali membuang air kecil secara normal dan alat vitalnya tersebut dapat berfungsi lagi secara seksual. Kanker penis menyebabkan alat vitalnya terpaksa dipotong pada 2012.
Seperti yang dilansir New York Times, 16 Mei 2016, tim dokter mengatakan tingkat psikologis Manning memainkan peran penting dalam proses penyembuhannya. "Secara emosional, dia baik. Saya kagum dengan cara Manning menangani hal ini. Dia seorang yang positif,” kata salah seorang dokter bedah dalam tim operasi itu, Curtis Cetrulo.
Cetrulo menambahkan, biaya untuk melakukan operasi tersebut sekitar US$ 50 ribu atau sekitar Rp 665,2 juta.
"Saya berharap bisa melihat masa depan lebih cerah untuk operasi transplantasi jenis ini," kata Manning, yang sampai kini masih lajang dan belum memiliki anak.
Pendonor alat vital bagi Manning adalah seseorang yang telah meninggal dunia dan identitasnya tidak diungkapkan. Sebelumnya, ada dua transplantasi penis yang telah dilaporkan, yakni di Cina pada 2006, namun gagal. Satunya lagi di Afrika Selatan pada 2014. Pria di Afrika Selatan itu kini sudah memiliki seorang anak berkat penis barunya.