Bisnis.com,ISE-SHIMA, Jepang— Perdana Menteri Inggris mendesak pemimpin negara-negara G7 untuk mengambil sikap dalam mengurangi penggunaan antibiotik.
Dia juga mendorong negara-negara G7 untuk memberikan penghargaan bagi perusahaan obat yang mampu mengembangkan obat baru dalam rangka memerangi bakteri yang semakin kebal terhadap antibiotik.
“Ada banyak sekali kasus yang mana antibiotik tidak lagi sanggup untuk mengatasinya. Orang-orang jatuh sekarat hanya karena infeksi sederhana atau kondisi tertentu seperti Tb (tuberculosis), tetanus dan sepsis. Terjangkit infeksi tidak seharusnya berarti hukuman mati,” katanya dalam konferensi di Jepang seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2016).
Dia mengatakan jika tidak ada tindakan sigap atas kondisi ini, akan terjadi kerugian senilai US$100 triliun secara global dan berpotensi mejadi akhir dari pengobatan modern.
Sebelumnya, para petugas kesehatan dari Amerika melaporkan adanya kasus infeksi bakteri stadium akut. Seorang wanita dari Pennsylvania dilaporkan menderita infeksi saluran kemih. Namun, dalam perawatannya, tidak satupun antibiotik yang mempan melawan penyakitnya.
Sejauh ini, penyakit tersebut masih diselidiki. Para ahli mengingatkan akan bahaya keadaan ini dan kemungkinan penyebaran bakteri yang berlangsung cepat.