Ilustrasi: Vaksin/Reuters
Health

Vaksin Palsu: Beredar Sejak 2003. Pasti Ada Oknum-Oknum

Dewi Aminatuz Zuhriyah
Senin, 27 Juni 2016 - 14:23
Bagikan

Kabar24.com, JAKARTA - Anggota komisi IX Irma Suryani Chaniago menilai bannyaknya oknum yang terlibat dalam peredaran vaksin palsu.

Dia mengungkapkan, peredaran vaksin palsu sudah ada sejak tahun 2003 silam, namun sejauh ini masih belum diketahui siapa pelaku utama peredaran vaksin palsu tersebut.  

“Pasti ada oknum-oknum nih, baik di rumah sakit, klinik dan lain-lain, kok rapi bener,” ujar Irma di Kompleks Parlemen, Senin (27/6/2016).

Kedua, politisi Partai Nasdem ini melihat beredarnya vaksin palsu akibat kelalaian Menteri Kesehatan dan BPOM.

“Tapi tidak terlalu menyalahkan BPOM, karena memang sumber dayanya tidak terlalu memadai, maka saya katakan anggarannya harus ditingkatkan, dan bukan hanya ada di tingkat kabupaten kota dan provinsi, lalu laboratoriumnya harus dilengkapi,” terangnya.

Dia menambahkan pentingnya penambahan anggaran dan aturan yang jelas dalam BPOM.

“Jangan tugasnya berat, tapi SDM nya tidak cukup, anggarannya apalagi. Ini kan tidak fair. UU nya juga tidak ada. Sehingga ketika melakukan investigasi, mereka hanya bisa melapor polisi,” ujarnya.

Anggota Komisi IX itu juga mengaku heran dengan ditemukannya vaksin palsu dalam rumah sakit baik faskes tingkat pertama, puskesmas, maupun klinik.

“Kalau bisa masuk artinya ada permainan, bahwa vaksin yang digunakan tidak semuanya yang ada di e-katalog, sehingga harus ada investigasi, dan yang harus dilakukan menteri kesehatan adalah menginventarisir, faskes I, klinik yang sudah menggunakan ini,” tukasnya.

Irma mengimbau adanya sanksi bagi oknum-oknum yang terlibat dalam peredaran vaksin palsu tersebut.

“Beri sanksi, karena saya tidak yakin mereka tidak tahu itu vaksin palsu. Karena petugas medis, mulai dari perawat, dokter, bidan pasti bisa tahu yang mana yang palsu dan tidak,” imbaunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro