Bisnis.com, TANGERANG—Lini bisnis ready to wear Ivan Gunawan, Jajaka, akhirnya mengeluarkan koleksi terbarunya di seri ketiga dengan nama Suqqu. Sebanyak 28 koleksi dipresentasikan dalam penutupan Proud of Indonesia, AEON Mal BSD City, Tangerang.
Ivan mengaku sudah 1,5 tahun produk Jajakanya berkibar dan kini dirinya mengeluarkan tiga seri, yakni Corat Coret, Layang-layang dan Suqqu . Dia mengatakan dalam koleksinya kali ini dirinya terinspirasi dengan kain-kain tradisional yang disulapnya menjadi baju siap pakai.
“Inspirasi Suqqu sendiri adalah dari motif-motif wastra yang terdapat di berbagai suku di Indonesia. Saya pun menggabungkan beberapa motif tersebut diatas selembar kain. Biar unik kata-katanya ya diubah dari suku jadi Suqqu,” bebernya dalam konferensi pers, Senin (22/8/2016).
Dia menerangkan seri ketiga ini Jajaka masih menggunakan bahan katun dan dobby yang bertekstur. Bahan tersebut dicetak motif tenun tribal Toraja (Sulawesi) yang menghembuskan aroma kekinian saat digabungkan dengan motif tenun Endek (Bali) yang geometris.
“Saya juga menggabungkan dengan motif poleng kotak-kotak (Bali) atau motif floral batik (Jawa). Paduan antara motif bunga yang segar dan garis-garis ke dalam motif tradisional tentu melahirkan gaya yang mutakhir dan gemilang,” bebernya.
Ivan pun mengikuti selera pasar dengan menyajikan warna sogan (coklat tua khas batik), coklat, merah marun, krem dan hitam untuk koleksi Suqqu. Embellishment pita perak dan emas mengkilat, tule serta sentuhan bling-bling meramaikan desain untuk membuat tampilan koleksi menjadi glamor.
“Saya mengeksplorasi siluet yang longgar dengan menerapkan free size. Sehingga memudahkan orang untuk memadupadankan tiap potong koleksi menjadi gaya personal. Saya menyajikan mulai dari terusan, blus bergaya A simetris, blus berdraperi, celana palazzo, kulot, celana 7/8, jumpsuits hingga rok lebar,” ungkapnya.
Dia menjelaskan sejak koleksi pertama memang dirinya menggunakan teknik digital printing. Awalnya dia mengambil bahan yang telah ada di pasaran. Namun belakangan banyaknya yang menjiplak membuatnya bekerja sama dengan perusahaan Inoui Digital Printing untuk seri Layang-layang hingga seri sekarang.
“Saya ingin membuat produk yang bisa dipakai dalam acara apapun dengan harga yang terjangkau dan eksklusif. Tidak bisa dijiplak siapapun. Jadi saya patenkan motif saya, dimana Inoui tidak akan memberikan motif tersebut ke siapapun,” tegasnya.
Koleksi yang dibanderol Rp650 ribu-Rp1,5 juta ini sudah bisa didapatkan di Debenhams, Senayan City, Jakarta atau online shop di media sosial Instagram.