Bisnis.com, JAKARTA - Studi di Australia menyatakan penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Australia.
Penelitian oleh Mary McKillop Institute for Health di Australian Catholic University (ACU) Melbourne ini adalah yang pertama untuk mengukur dampak dari penyakit jantung dengan mempertimbangkan penyakit yang berhubungan seperti diabetes dan gagal ginjal selain serangan jantung dan stroke.
Kematian akibat penyakit jantung menyumbang 31.000 kematian pada perempuan di Australia setiap tahunnya.
Sedangkan, 12.000 perempuan meninggal di Australia tahun lalu karena kanker, termasuk kanker payudara.
Maja-Lisa Lochan, kepala penelitian tersebut mengatakan, terdapat 3.000 kasus perempuan meninggal dunia akibat penyakit jantung, sebelum sampai di rumah sakit.
Menurutnya, tren tersebut terjadi karena perempuan tidak mengenali gejala serangan jantung dengan baik.
"Mereka sering berpikir itu asma, kelelahan, influenza atau penyakit lainnya selain penyakit jantung," kata Lochan kepada ABC dilansir Xinhua.
"Mereka lebih sering menghindari pengobatan dibandingkan pria," tambahnya.
Lochan mengatakan, sebagian besar kematian dapat dicegah jika faktor-faktor penyebab penyakit tersebut ditangani.
"Enam puluh persen dari penyebab penyakit jantung pada perempuan dan isu-isu terkait dapat dicegah, misalnya kolesterol tinggi, diabetes tipe dua, tekanan darah tinggi dan merokok," ungkap Lochan.
Menurutnya, semua faktor risiko ini berkaitan dengan gaya hidup dan kondisi yang dapat diobati.