Bisnis.com, JAKARTA - Mendengarkan alunan musik melalui piringan hitam atau vinyl dianggap lebih berkesan ketimbang format digital seperti yang dirasakan gitaris Nidji Ramadhista Akbar. Ada pengalaman berbeda ketika menikmati lagu-lagu di piringan hitam.
"Kita bisa menghargai musik. Maksudnya, saat hendak mendengarkan vinil kita terlebih dahulu mengeluarkan vinil dari cover, menaruhnya di player, menautkan jarumnya ke pelat," katanya, Rabu (4/1/2016).
Tak sebatas itu, penikmat vinil mau tak mau dengarkan keseluruhan lagu karena tidak bisa sembarangan melompat-lompat ke lagu-lagu lain. Menurut dia, hal itulah yang tidak didapatkan pada musik digital. Jadi lebih ke menghargai proses menghargai musik.
"Soal suara, saya menyebutnya suara vinil itu memiliki roh. Ketika kita mendengarkan lagu vinil, seolah-olah band atau musisi tersebut berada di hadapan kita," ujarnya.
Dengan suaranya tersebut, ujar Rama, kita seakan berada di dalam ruangan saat band atau musisi itu sedang bernyanyi. "Saya melihat kekurangannya seperti tidak praktis itu justru menjadi kelebihannya," ujarnya.
Belum lama ini Nidji merilis ulang album Breakthru dalam format vinil atau piringan hitam. Rilis ulang dalam bentuk vinil ini dilakukan Nidji untuk menandai kesuksesan album perdana band tersebut.