Travel

Cap Go Meh Pulau Kemaro : Legenda Cinta Pangeran China & Siti Fatimah

Newswire
Rabu, 28 Februari 2018 - 08:10
Bagikan

Legenda

Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio diketahui bahwa pada zaman dahulu ada seorang pangeran dari Negeri China bernama Tan Bun An datang ke Palembang untuk berdagang.

Ketika ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan sang putri. Mereka pun menjalin kasih dan berniat ke pelaminan.

Tan Bun An lalu mengajak Siti Fatimah ke daratan China untuk bertemua kedua orangtuanya. Setelah beberapa waktu, mereka pun kembali ke Palembang.

Bersama keduanya, rupanya disertakan pula tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi, Tan Bun Han ingin melihat hadiah emas di dalam guci-guci pemberian kedua orangtuanya itu. Tetapi alangkah kagetnya ia, karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin (bertujuan mengelabui perampok).

Tanpa berpikir panjang lagi, ia membuang guci-guci tersebut ke laut, tetapi guci terakhir terjatuh di atas dek dan pecah. Ternyata di dalamnya terdapat emas. Tan Bun An langsung terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya.

Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul ke permukaan sungai. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut.

 

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro