Bisnis.com, JAKARTA - Menjalani pola hidup yang sehat juga termasuk dalam manivestasi untuk mempertahan kecantikan. Detox, boleh menjadi salah satu cara untuk melakukan pola hidup yang sehat. Detox merupakan proses pembuangan racun dalam tubuh yang dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi untuk memperbaiki gaya hidup atau menghentikan beberapa kebiasaan buruk.
Tujuan detox adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta memulihkan energi dan membersihkan peredaran darah. Abdullah Firmansyah, dokter spesialis gizi klinik, lifestyle and healthy aging, mengatakan sebenarnya setiap harinya tubuh melakukan detox tanpa disadari misalnya buang air kecil, buang air besar, dan berkeringat.
“Proses detox yang pertama adalah mengurangi toksin dari makanan yang berasal dari tepung-tepungan [karbohidrat], dan bahan dasar susu sapi, dan gula,” kata Abdullah dikutip Rabu (30/5/2018)
Oleh karena itu, detoksifikasi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi buah-buahan dan sayur atau menghindari makanan yang mengandung gula, garam, kafein dan alkohol. Dia menuturkan paling tidak gula yang dikonsumsi setiap harinya sebanyak 30 gram.
“Tepung kecepatan dicerna menjadi gula darah sama seperti gula, maka perlu dibatasi [apabila melakukan detox],” jelasnya.
Dengan melakukan diet detox, lanjutnya, bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi karbohidrat, hanya saja dibatasi. Paling tidak karbohidrat yang dikonsumsi sebanyak satu kepalan tangan sekali makan.
Karena karbohidrat berkurang sebagai gantinya makanan yang dikonsumsi harus cukup protein dan lemak. Menurutnya, apabila lemak tidak cukup maka kolesterol bakal naik.“Karena kolesterol itu ada di dinding sel, kalau selnya rusak maka kolesterol bisa masuk ke darah,” tuturnya.
Demi keberhasilan proses detox tersebut harus dijalankan selama tiga bulan. Selain itu perlu juga menjaga kondisi tubuh dengan memberikan suplemen sebagai dorongan anti oksidan, misalnya vitamin C, vitamin E, Vitamin B kompleks, dan juga omega 3.
Dari yang sederhana, tanda-tanda tubuh kebanyaan racun seperti cepat capek, sulit konsentrasi, masalah saluran pencernaan, diare, kulit merah berjerawat. Sementara untuk yang berat seperti diabetes, darah tinggi, dan stroke.