“Dokter saya mau pergi reunian, jadi mau tampil cantik. Supaya cantik. Jadi saya ingin di-filler, botoks, dan tanam benang, Dok,” cerita dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Irena Sakura Rini saat bertemu dengan salah satu pasiennya.
Kalimat tersebut yang sering kali diungkapkan pasien karena kurangnya rasa percaya diri dengan keadaan wajahnya yang mulai terlihat berkerut.
Masalahnya, mereka belum sadar bahwa metode filler, botoks, dan thread-lift bukanlah prosedur kecantikan yang dapat dilakukan secara bersama-sama. Tak jarang pasien justru mengalami kerusakan wajah karena melakukan prosedur yang tidak tepat.
Irena mengatakan dari ketiga metode tersebut, banyak orang yang berminat melakukan prosedur thread-lift. Prosedur ini oleh awam dikenal dengan istilah 'tanam benang'. Tak heran, banyaknya permintaan thread-lift tersebut membuat salon dan klinik kecantikan bermunculan.
Padahal, prosedur tak bisa sembarang dilakukan dan harus ditangani oleh dokter spesialis yang berkompeten. Dia mengaku cukup banyak menerima pasien yang gagal karena melakukan prosedur kecantikan tersebut dari salon.
Hal tersebut terjadi lantaran bermacam-macam faktor, salah satunya infeksi karena alat yang tidak steril. Meskipun pasien melakukan prosedur thread-lift di klinik ternama sekalipun, hal tersebut bisa saja terjadi.
Pada prosedur thread-lift, pada wajah pasien akan dimasukkan benang menggunakan benda tajam. Benda tersebut akan masuk ke dalam anatomi sehingga terjadi reaksi. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak ada kesalahan dalam melakukan prosedur tersebut.
“Saya sudah ketemu beberapa pasien seperti itu. Jadi, titik-titik masuk benang berubah jadi ladang jerawat, jerawatnya bersatu jadi wajah berlubang,” kata pengurus inti Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) itu.
Solusi Investasi Reksa Dana Untuk Korporasi
Guna menyelesaikan kasus tersebut, lanjutnya, tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. Selain melakukan perawatan wajah secara berkala, pasien juga disarankan untuk menjalani pola makan yang lebih sehat.
Dia mengatakan prosedur thread-lift akan memberikan hasil yang baik, dan menjadikan kulit yang mengendur bisa terlihat lebih kencang. Namun, ketika prosedur tidak tepat maka kita akan mendapatkan hasil yang buruk pada wajah.
Pada hari pertama hingga kelima kelima setelah benang dimasukkan ke dalam kulit wajah, tanda infeksi, jerawat akan bermunculan di hari kelima atau keenam. “Mulai ada jerawat, merah tidak sembuh-sembuh, itu namanya sudah bengkak,” katanya.
Efek lainnya badan bisa mengalami demam jika infeksi tak kunjung teratasi. Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengatasinya adalah mengeluarkan benang lewat operasi. Pasalnya, infeksi akan terus terjadi jika benang tidak dikeluarkan.
“Itu kan benda asing. Makanya harus berhati-hati. Bukan saya bilang thread-lift tidak baik. Semua bisa bagus, asal betul pengerjaannya,” kata dia.
Berangkat dari pemahaman ini, perusahaan farmasi asal Italia, Menarini, melihat adanya kebutuhan untuk edukasi mengenai prosedur estetika yang tepat. Oleh karena itu, kali ini Menarini mengeluarkan inovasi terbaru melalui 'Happy Lift', yakni inovasi terbaru di bidang thread-lift.
Ini Cara Agar Tetap Cuan Meski Pasar Saham Tertekan
Product Manager Menarini Indonesia Sunarko mengatakan Happy Lift kali ini merupakan benang monofilamen. Keunggulan dari benang ini adalah dapat diserap dan dipatenkan dalam kulit. “Benang ini didesain untuk mengangkat dan menahan jaringan kulit yang kendur dan bergelambir agar wajah terlihat lebih segar dengan kontur lebih sempurna,” kata Sunarko.
Dia mengatakan benang yang dipakai tersebut sangat stabil, sehingga meskipun proses penyerapan cepat namun efek dapat bertahan lebih lama, yakni selama 12-16 bulan.
Sunarko menambahkan, material benang Happy Lift dalam 6-9 bulan pengaplikasian bisa diserap tubuh dan tidak akan bersisa. Sehingga pasien tidak perlu khawatir benang akan timbul atau telihat seperti susuk.
Namun, perlu diketahui bahwa ada dua efek yang muncul dari penggunaan benang ini. Ada yang immediate lifting dan delay lifting dimana sepanjang pemasangan benang akan merangsang pembentukan kolagen.
Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) Lilik Norawati menambahkan sebelum melakukan prosedur ini ketahui dahulu jenis benang yang digunakan. “Ada dua jenis benang thread-lift, ada yang diserap dan tidak diserap," ujar Nora.
Kapan Merdeka Secara Finansial?
Nora menjelaskan, benang yang tidak diserap berisiko ketika bertambah usia akan semakin terlihat benangnya. Jadi, akan lebih aman apabila memilih yang diserap tubuh. Lama penyerapan ini bergantung dengan jenis benang yang digunakan, ada membutuhkan waktu 6-9 bulan.
Selain jenis benang, hal lain yang harus diperhatikan pasien ketika akan melakukan prosedur thread lift adalah kulit harus dalam keadaan sehat, tidak ada infeksi, tidak sedang menderita penyakit kronis, tidak ada kelainan pendarahan, atau orang-orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
“Jika sedang mengonsumsi obat-obatan yang mengandung garlic, ginger, ginkgo biloba, kulit manggis, dan antioksidan, sebaiknya tiga hari sebelumnya dihentikan karena obat-obatan itu punya efek mengencerkan darah,” lanjut Nora.