Presiden AS Donald Trump bertemu dengan rapper Kanye West di Oval Office, Gedung Putih, Washington, AS, Kamis (11/10)./Reuters-Kevin Lamarque
Entertainment

Kanye West Tak Mau Lagi Dekat-dekat Dunia Politik

Annisa Margrit
Rabu, 31 Oktober 2018 - 16:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah memperlihatkan kedekatan dengan Presiden AS Donald Trump selama beberapa waktu, selebriti Kanye West menyatakan dirinya akan menjauh dari dunia politik.

“Mata saya sekarang terbuka lebar dan saya sadar telah digunakan untuk menyebarkan pesan yang saya tidak percaya. Saya menjauhkan diri dari politik dan sepenuhnya fokus di bidang kreatif!!!” paparnya melalui Twitter seperti dilansir Reuters, Rabu (31/10/2018).

West juga menegaskan tidak pernah mau dikaitkan dengan kampanye yang  mendorong warga kulit hitam AS untuk keluar dari Partai Demokrat. Sebelumnya, rapper dan desainer itu  diklaim telah mendesain logo untuk topi dan kaus kampanye yang bertajuk Blexit.

Menurutnya, dia hanya memperkenalkan pemimpin kampanye tersebut dengan orang yang mendesain logo itu. Tetapi, si desainer tidak mau namanya disematkan di desain itu sehingga nama West lah yang dipakai.

Suami Kim Kardashian ini juga menerangkan dirinya mendukung orang-orang yang mengambil risiko tinggi atas nyawa mereka untuk melayani dan melindungi warga AS serta meminta orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan untuk bertanggung jawab. 

“Saya mendukung penciptaan lapangan kerja dan peluang bagi orang-orang yang membutuhkan. Saya mendukung reformasi penjara, saya mendukung ketentuan kepemilikan senjata yang sesuai nalar yang akan membuat dunia kita lebih aman,” tegasnya.

Pernyataan tersebut disampaikannya setelah beberapa pekan lalu bertemu dengan Trump di Gedung Putih. Ketika itu, keduanya terlihat banyak tersenyum dan mengobrol dengan santai.

West pun mengenakan topi merah bertulisan “Make America Great Again”, sebuah slogan yang diusung Trump dalam kampanyenya dan sekarang digunakan oleh para pendukungnya.

Perubahan sikap West juga terjadi hanya sepekan sebelum Pemilu sela digelar pada Selasa (6/11). Dalam Pemilu tersebut, warga AS akan memilih para senator baru.

Perilaku West sebenarnya sudah lama menjadi perhatian karena cenderung nyeleneh. Namun, dalam beberapa bulan terakhir setelah memperlihatkan dukungan terhadap kebijakan Trump, banyak pernyataan kontroversial yang disampaikannya.

Salah satunya adalah pernyataannya bahwa warga kulit hitam yang menjadi budak di AS adalah akibat dari pilihan mereka sendiri.

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro