Bisnis.com, NUSA DUA—Pemprov Bali berkomitmen memberikan dukungan dan fasilitas kepada pelaku seni, baik tradisional dan kontemporer agar semakin banyak melahirkan karya-karya terbaik.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan dalam kepemimpinan lima tahun mendatang akan membangun adat, tradisi, seni, dan budaya termasuk industri kreatif, terlebih lagi yang berbasis budaya dan branding Bali.
“Kami siap mendukung dan memfasilitasi para pegiat seni tradisi, moden dan kontemporer agar karya yang dihasilkan semakin berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi para pelaku dan masyarakat luas,” katanya ketika membuka pameran ‘Celeration of the Future’, Sabtu (15/12/2018) malam.
Koster menjelaskan kehadirannya dalam acara yang digelar di AB-BC Building di Bali Collection, kawasan The Nusa Dua yang dikelola ITDC itu seusai mendapat telepon dari Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Setelah melihat foto-foto karya yang dikirim melalui whatsapp, Koster mengatakan materi pameran sangat bagus dan cocok untuk Bali yang terus mengembangkan aktivitas seni dan budaya.
Koster mengajak masyarakat untuk terus membangkitkan aktivita seni yang melahirkan karya-karya inovatoif.
Pemprov, ujar Koster, siap memberikan dukungan agar wahana seni rupa seperti yang dilakukan Art Bali pada saat perhelatan Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Oktober ke depan bisa terus dikembangkan.
”Ini merupakan momentum yang baik untuk terus bergerak bersama dalam memajukan kesenian ke depan,” ujarnya.
CEO dan Founder Art Bali Heri Pemad mengatakan pameran seni rupa kontemporer yang mengusung berbagai medium kekaryaan itu diikuti 47 seniman dari Bandung, Yogyakarta, dan Bali.
‘Celebration of the Future menjelaskan peranan seni dalam menghasilkan jaringan pertukaran informasi yang tidak hanya membawa kesadaran atas masa lalu dan masa kini, tetapi juga memandu arah kita untuk masa depan.
Melalui karya-karya media baru, instalasi, objek dan bentuk lainnya, para seniman muda ini menampilkan dialog yang berasal dari pemikiran dan ekspresi tentang nilai-nilai yang ditemukan di lingkungan sosial kita dan masa depannya.
Pameran yang akan berlangsung hingga 15 Januari 2019 itu dibuka untuk umum dan dikenakan hargab tanda masuk (HTM) Rp50 ribu per orang.