Bisnis.com, JAKARTA -- Perhiasan bukanlah sekadar aksesoris, tetapi telah jadi bagian dari gaya hidup, khusunya bagi kaum hawa. Selain menyempurnakan penampilan, mengenakan perhiasan juga menambah tingkat kepercayaan diri.
Namun, tentu tak semua perhiasan bisa mengangkat pamor. Kuncinya adalah pada saat memilih perhiasan untuk dipadu-padankan yang harus sesuai dengan profil Anda.
Creative Director UBS Gold Erwin Suganda mengatakan memilih emas dapat disesuaikan dengan pilihan bagian tubuh mana yang ingin ditonjolkan. Misalnya saja dari bagian tangan dapat ditonjolkan dengan memakai cincin.
Selain itu, cincin juga dapat menunjukan otoritas atau ‘mempertontonkan’ kekuatan. Alhasil, bagi seseorang yang sering beraktivitas dengan tangan, cincin bisa menjadi pilihan tepat.
“Kalau kerjanya banyak tanda tangan atau menjadi pembicara, kan, sering menggunakan tangan,” kata Erwin.
Sementara itu, bagi yang sering berhadapan dengan orang lain dapat menggunakan perhiasan yang menonjolkan area muka, yakni dengan anting atau kalung yang lebih berkilau.
Untuk memilih anting, juga dapat disesuaikan dengan bentuk wajah yang Anda miliki. “Jika bentuk muka panjang, lebih baik pakai anting bulat untuk mengimbangi. Tapi kalau muka bulat atau persegi lebih baik yang panjang, sehingga mengimbangi,” ujarnya.
Apabila Anda yang bingung memilih perhiasan karena memakai hijab, Erwin menyarankan untuk memilih gelang, cincin, atau kalung panjang. Ia mencontohkan salah satu koleksi perhiasan emas UBS Gold yang berupa tali panjang sebagai pengganti desain rantai.
Menurutnya, perhiasan yang dikenakan sebetulnya kembali lagi pada diri sendiri. Fesyen adalah statement, kata Erwin. Selama seseorang percaya diri dengan tampilan yang diusungnya, maka hal tersebut tak jadi masalah.
Founder & Creative Director Wanda House of Jewels Wanda Ponika menambahkan menggunakan perhiasan dapat juga disesuaikan dengan pakaian. Seringkali, orang takut menggunakan perhiasan, apalagi berlian banyak karena dianggap norak.
Perhiasan berlian bertumpuk juga dapat digunakan saat menggunakan gaun berkilau penuh sequin, tanpa terlihat berlebihan. “Sebenarnya bagi perempuan, attitude itu paling utama. Bayangkan, wanita dan attitude itu adalah lukisan, sedangkan busana dan perhiasan itu hanya bingkai saja,” jelas Wanda.
TEKNIK STACKING
Selain itu, tak hanya gaun berkilau, busana dengan warna cerah seperti kuning, hijau, biru, ataupun merah muda dapat dipadukan dengan perhiasan yang bertumpuk atau dengan teknik stacking.
Celebrity stylist Alva Susilo menjelaskan teknik stacking adalah cara menumpuk perhiasan dengan proporsi yang tepat, sehingga dapat mempercantik penampilan seseorang tanpa terlihat norak. “Misalnya perpaduan cincin, kita ingin pakai dua atau tiga cincin di kiri dan kanan, lakukanlah dengan proporsi yang tepat,” kata Alva.
Teknik stacking juga tak berarti hanya bisa dipadukan dengan busana yang sederhana. Menurutnya, penggunaan perhiasan secara bertumpuk juga bisa dilakukan meskipun baju yang digunakan sudah cukup ramai dan berkilau, seperti gaun malam.
Kuncinya adalah memahami perpaduan siluet dan teknik padu padan yang tepat, misalnya dengan mempertimbangkan jenis, ukuran, dan warna perhiasan. “Kalau berlian, padukan dengan berlian yang sama. Jangan dengan aksesori imitasi atau yang warnanya jauh berbeda seperti hitam dengan silver,” tambah Alva.
Ukuran perhiasan yang dipadukan juga disarankan tidak terlalu berbeda jauh, misalnya dalam hal ukuran. Tak hanya itu, peletakan perhiasan juga harus seimbang pada sisi kanan atau kiri. “Kalau bisa menemukan yang cocok, stacking-nya akan terlihat manis,” katanya.
Alva menambahkan, teknik stacking saat ini masih belum banyak diaplikasikan untuk penggunaan perhiasan. Padahal, perpaduan teknik stacking yang tepat dan busana yang cantik akan membuat penampilan semakin sempurna. Pilihlah sesuatu yang tidak terlalu melebihkan tampilan lain, tetapi mengimbangi.