Bisnis.com, JAKARTA – Kelahiran buku “Peradaban Rambut Nusantara” karya kakak beradik Oky Andries dan Fatsi Anzani menjadi kejutan bagi dunia pangkas rambut di Indonesia.
Kedua penulis yang juga merupakan pelaku industri barber ini menjelajah Nusantara dari Aceh hingga Papua sejauh 8.000 kilometer (km) untuk mengumpulkan bukti sejarah tradisi potong rambut di Tanah Air. Dalam penjelajahan tersebut, mereka bertemu langsung dengan para juru cukur tertua yang masih tersisa di berbagai pelosok Indonesia.
Buku tersebut diluncurkan bersamaan dengan film dokumenter bertajuk “On A Mission Discovering The Origin” di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Buku setebal 259 halaman itu dibuka dengan sebuah prolog tentang sejarah singkat penataan rambut di berbagai belahan dunia. Di samping itu, Oky dan Fatsi juga berbagi ilmu tentang brand Chief Company yang mereka bangun selama 5 tahun terakhir dan telah membuahkan sejumlah penghargaan seperti Jakarta Best Barbershop 2015 dan Best Hair Pomade 2016 dari Majalah Men’s Health USA.
Director Chief Company Fatsi Anzani mengklaim buku ini sebagai buku pertama dan satu–satunya yang mencatat sejarah cukur rambut di Indonesia.
“Perjalanan kami mencatat ada empat etnis yang menjadi pelopor seni cukur rambut secara turun temurun di Indonesia. Mereka adalah suku Minang, Garut, Madura dan Tionghoa. Di buku ini kami mengungkap kunci keberhasilan mereka yang bertahan lintas generasi, berdampingan dengan barber muda yang mencoba bertahan di tengah kuatnya persaingan antar barber modern saat ini,” ujar Fatsi dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (18/2/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Marketing Director Chief Company Oky Andries meyakini bisnis barbershop mampu bertahan ratusan tahun bila terus menjaga nilai–nilai budayanya.
“Buku ini merupakan langkah kecil Chief Company dalam memetakan perjalanan masa depan industri barbershop yang kami geluti saat ini. Kami berharap buku ini bisa menggambarkan kepada seluruh pelaku industri barber bukan hanya dari sisi bisnis tetapi nilai budaya dan tradisi pangkas rambut di Indonesia,” tuturnya.