Bisnis.com, JAKARTA – Dunia fesyen di Indonesia terus didorong untuk makin berkembang. Apalagi pemerintah menargetkan Indonesia sebagai kiblat mode busana muslim dunia pada 2020 dan pusat mode dunia pada 2025.
Targetan tersebut tentu membutuhkan dukungan yang beragam, terutama dalam mempersiapkan dan mengembangkan secara kuantitas maupun kualitas para desainer Indonesia.
Dukungan konkrit untuk mewujudkan hal tersebut adalah peranan dari lembaga pendidikan mode yang tersebar di seluruh Indonesia yang melahirkan para talenta.
Salah satunya datang dari ISWI Fashion Academy, sebuah perguruan tinggi mode pertama di Indonesia yang didirikan pada 1981. ISWI Fashion Academy merupakan rebranding dari Akademi Seni Rupa dan Desain (ASRIDE) ISWI yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia (YPWI).
Untuk memperluas cakupan pembelajaran untuk menghasilkan desainer-desainer berbakat, lembaga pendidikan tersebut mengembangkan sayap dengan membuka kampus B di Mal Plaza Semanggi, kawasan Bisnis Granadha Jakarta Selatan, mulai tahun ajaran 2019/2020.
Kampus ini merupakan cabang dari Kampus ISWI (Kampus A) yang berlokasi di kawasan elit Perumahan Taman Modern Pulo Gebang Cakung, Jakarta Timur.
Direktur YPWI Nani Sunarni mengungkapkan bahwa kampus baru tersebut diharapkan bisa menggaet masyarakat yang membutuhkan pendidikan fesyen atau mode di pusat ibu kota.
“Mode ini sedang berkembang. Pemerintah sangat berkonsentrasi untuk mengangkat mode. Disitulah dibutuhkan lembaga pendidikan yang memang khusus bicara tentang fesyen. Dan kita punya resource-nya, sumber keilmuan dari para dosen dan kurikulum yang luar biasa. Kita juga diakui secara internasional,” tuturnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Nani melanjutkan, ISWI Fashion Academy diharapkan bisa membantu masyarakat Indonesia yang punya minat pada keilmuan fesyen dengan biaya pendidikan yang kompetitif.
Senada, Desainer Indonesia Lenny Agustin yang juga dosen di ISWI mengatakan bahwa ISWI menawarkan biaya pendidikan yang terjangkau. Hal ini bisa menjadi antitesis bagi masyarakat yang menganggap bahwa sekolah fesyen itu mahal.
“Harapannya, ini [ISWI] bisa memperbanyak SDM atau memperkaya desainer Indonesia, memberi kesempatan kepada anak-anak yang membutuhkan sekolah dengan harga terjangkau dan kurikulum bagus,” ujarnya.