Bisnis.com, JAKARTA -- Acara Indonesia Fashion Week 2019 yang berlangsung selama lima hari di Jakarta Convention Center resmi dibuka oleh Ketua Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Rabu (27/3/2019).
Dalam pidato sambutannya Triawan sempat mengatakan sesuatu yang unik, dengan menyinggung soal kata 'cebong' dan 'kampret'. Seperti diketahui, akhir-akhir ini kata-kata tersebut viral di pentas politik nasional.
Tidak bermaksud buruk, Triawan justru berharap IFW 2019 dapat menyatukan kedua kubu di tengah panasnya situasi politik Indonesia menjelang pemilu. "Kita bawa kompetisi sebagai inspirasi baru untuk fesyen, agar terus bergairah, " kata Triawan.
Triawan mencontohkan, 'cebong' dan 'kampret' dapat dikreasikan pada desain busana.
Lebih lengkap, Triawan berharap Indonesia dapat menjadi pusat mode regional. Menurutnya penyelenggaraan fesyen festival seperti Indonesia Fashion Week adalah sebuah usaha yang luar biasa untuk mendorong pertumbuhan dunia fesyen.
"Bisa dibayangkan kalau fesyen festival seperti ini tidak ada, hal itu bisa menghambat kegairahan [bisnis] fesyen, desainer, dan ekosistem fesyen lainnya, " kata Triawan ketika membuka IFW di JCC.
Menurut Triawan, festival fesyen saat ini bukan sekadar showcast perancang busana ataupun pelaku bisnis fesyen lainnya, melainkan sebagai ajang belanja. Apalagi, lanjutnya, para pecinta mode atau costumer dapat melihat barang secara langsung sehingga dapat memastikan kualitas.
Triawan mengatakan kontribusi subsektor fesyen memberikan kontribusi cukup positif bagi pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan dari proyeksi kontribusi total PDB dari industri ekonomi kreatif sebanyak Rp1.605 triliun, fesyen menyumbang sekitar 18%.
"Darah fesyen harus terus kita alirkan, sehingga keberadaan fesyen terpacu terus, " kata Triawan.
Triawan berharap banyaknya festival fesyen dapat membantu menggairahkan pasar ekspor Indonesia melalui fesyen.