Bisnis.com, JAKARTA - Ternyata material inovatif untuk desain arsitektural dapat digunakan untuk desain fesyen. Langkah inovatif ini dilakukan oleh Viro lewat kolaborasi dengan perancang busana kawakan Musa Widyatmodjo.
Koleksi kolaborasi tersebut ditampilkan dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 Jakarta Convention Center, dengan tajuk Viro Dream. Pada peragaan busana tersebut Musa Widyatmojo menampilkan 9 koleksi kostum wanita dan pria serta 33 model tas. Menjadi daya tarik dari koleksi tersebut adalah material eco fraux.
Musa mengatakan suatu kehormatan dapat menjadi desainer pertama yang menggunakan material eco fraux tersebut. Dia mengatakan karena material digunakan untuk desain interior, sehingga terkesan dan keras. Namun, lanjutnya, material tersebut dapat diubah menjadi lebih lentur dengan berkolaborasi dsngan Viro.
"Cukup lentur untuk dibuat menjadi kostum, namun juga kokoh untuk menjadi dasar bagi aksesoris seperti sandal, tas, dan headpiece," katanya.
Dengan hadirnya meterial tersebut, lanjutnya, dia berharap dapat memberikan alternatif pilihan material yang dapat diandalkan dengan sentuhan anyaman yang autentik dan khas nusantara.
"Walaupun penggunaannya masih terbatas pada kostum dan aksesoris, dengan penelitian lebih jauh ada potensi untuk mengembangkan menjadi bahan busana," jelasnya.
Lebih lanjut, Exekutif Vice President PT Polymindo Permata Johan Yang menambahkan Viro berupaya untuk selalu memadukan seni anyam dalam produk Viro yang biasanya dipasok untuk rancang bangun dan interior ruang.
"Kami ingin menguji kreatifitas dan inovasi bahan eco fraux yang diproduksi. Untuk itu kami mulai melebarkan sayap ke industri fesyen dengan mendukung satu pagelaran fesyen dan budaya terbesar," tambahnya.