Bisnis.com, JAKARTA - Netflix Inc. sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi Egyptian Theatre di Los Angeles, AS. Wacana ini membuka peluang perusahaan streaming film raksasa tersebut untuk memiliki tempat bersejarah Hollywood, demikian dilansir Bloomberg, Rabu (10/4/2019).
Teater itu akan digunakan untuk menyelenggarakan pemutaran perdana industri film. Namun, rencana pembelian itu tidak menandakan bahwa Netflix ingin masuk ke bisnis bioskop konvensional. Netflix akan memperoleh Egyptian Theatre dari American Cinematheque, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dua teater di Los Angeles.
Netflix juga diketahui telah memperdalam hubungannya dengan industri film. Perusahaan ini bergabung dengan studio film besar sebagai anggota dari Motion Picture Association of America pada Januari 2019.
Namun begitu, Netflix belum sepenuhnya disambut baik. Para tradisionalis di Hollywood masih berdebat seputar berapa lama film yang diikutsertakan dalam ajang penghargaan harus diputar di bioskop sebelum tayang secara online. Masalah tersebut sebelumnya mengemuka ketika film "Roma" dinominasikan untuk Oscar gambar terbaik tahun ini.
The Egyptian terletak di Hollywood Boulevard, dikenal kaya akan sejarah Tinseltown. Teater itu dibangun oleh Sid Grauman dan menjadi tuan rumah pemutaran film pertama kalinya pada 1922, juga pemutaran "Robin Hood" yang dibintangi Douglas Fairbanks. The Egyptian juga merupakan tempat pemutaran perdana Netflix di Hollywood untuk film "Roma."
Film Klasik
American Cinematheque juga memiliki teater Aero pada sekitar tahun 1940 di Santa Monica, California. Mereka memutar film klasik seperti "A Kiss Before Dying" dan "Seven Samurai."
Netflix tidak memiliki rencana untuk menjalankan The Egyptian seperti teater komersial dan tidak akan menjual tiket kepada penonton bioskop biasa, menurut orang yang mengetahui situasinya. Kesepakatan itu juga tidak melibatkan teater Aero.
Kesepakatan Netflix akan membantu menempatkan American Cinematheque yang kekurangan dana pada pijakan yang lebih kuat. Hal itu juga bisa menempatkan Netflix pada posisi yang lebih menguntungkan menjelang pertemuan dewan gubernur pada 23 April mendatang dari Academy of Motion Picture Arts & Sciences.
Kelompok ini diharapkan mempertimbangkan perubahan aturan yang mungkin memerlukan film untuk diputar lebih lama di bioskop sebelum streaming di platform online, sebuah ide yang dipromosikan oleh sutradara seperti Steven Spielberg.
Namun hal itu bisa menjadi masalah bagi Netflix, karena hanya memberikan jangka waktu beberapa minggu secara eksklusif di bioskop sebelum menayangkannya secara online.