Bisnis.com, JAKARTA - Pekerjaan sebagai komika atau stand-up comedian sepertinya tak lagi menjanjikan. Hal ini yang coba dikemukakan salah satu komika yang mulai berganti jalur dengan menggeluti dunia film, Ernest Prakasa.
Dalam siarannya di media sosial IGTV, Ernest curhat masalah komika junior yang tak lagi mendapatkan banyak job seperti pada era keemasannya beberapa tahun silam.
"Buat lo yang nggak tahu stand-up comedy lahir di Indonesia memang agak unik. Kenapa gue bilang unik? Jadi kalau di negara-negara kaya Amerika, Inggris atau negara Eropa lainnya, stand up comedy itu lahir dari club, comedy club," cerita Ernest.
Menurut Ernest tingkatan profesi sebagai komika tergolong mudah ditebak yakni open mic, menjadi headliner dan akhirnya menjalani tur di berbagai kota hingga negara.
"Komika open mic menjadi bintang tamu. Lalu jadi bintang tamu itu level-levelnya ada, sampe lo menjadi headliner atau penutup malam itu. Ketika lo berhasil jadi headliner, klub lain akan mengundang lo dan seterusnya sampe bikin acara sendiri, sampe bikin tur. Itu adalah jenjang karir normal seorang stand-up comedian. Nah di Indonesia, kita enggak punya comedy clubs. Ada beberapa di Jakarta, tapi itu pun enggak jalan-jalan banget," sambung Ernest.
Munculnya hiburan stand-up comedy di Indonesia mulai menggema di tahun 2011 sejak adanya tayangan di salah satu televisi swasta. Tapi Ernest menggarisbawahi bahwa pada perkembangannya, stand-up comedy hanya menjadi tren belaka.
"Munculnya stand-up comedy di tv ini adalah dua mata pisau menurut gue. Di sisi positif dia mengenalkan stand-up comedy ke pasar yang jauh lebih luas, membuka banyak kesempatan, betul. Tapi di sisi lain, perkembangannya menurut gue agak terlalu cepat sehingga kita punya begitu banyak stand up comedian. Tapi industrinya belum kebentuk. Jadi supply-nya jauh lebih tinggi daripada demand-nya," ujar produser film Ghost Writer tersebut.
Hasilnya menurut Ernest, ia dan beberapa komika lain akhirnya kesulitan mengambil pekerjaan karena stand-up comedy tidak terlalu digemari lagi sekarang.
Oleh sebab itu, dalam videonya, Ernest menawarkan solusi bagi komika untuk berkarya melalui jalur content creator di berbagai platform seperti Instagram dan Youtube atau menjadi penulis seperti dirinya.
"Yang pertama, jadi content creator. Content creator itu platform-nya banyak. Tapi yang utama adalah youtube dan instagram. Menjadi content creator adalah cara untuk kita para stand-up comedian memanfaatkan sense komedi kita untuk menghasilkan karya yang eventually bisa menjadi sumber penghasilan," jelas Ernest.
"Kedua, coba deh jadi penulis. Gini loh sekarang ini kan di Indonesia ini ada banyak platform digital kayak netflix, iflix, hooq. Itu semua butuh content, semua content butuh skenario, semua skenario butuh penulis, dan stand-up comedian ini kan basic-nya nulis. Jadi kita tahu gimana caranya nulis yang lucu terutama karena kita basic-nya itu nulis," tutur Ernest