Festival Pariwisata dan Kuliner Indonesia di Wina, Austria./Istimewa^Dok. KBRI Wina
Kuliner

Aroma Rendang di Markas PBB & Hotel Bristol, Wina, Austria

Andhina Wulandari
Kamis, 20 Juni 2019 - 20:56
Bagikan

Bisnis.com, WINA – Kedutaan besar/Perutusan Tetap Republik Indonesia (BRI/PTRI) di Wina, Austria, mempromosikan kuliner Indonesia di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Wina, dan di Hotel Bristol, hotel berbintang 5 di Wina, pada 17 - 21 Juni 2019. 

Selain rendang yang dikenal sebagai salah satu makanan terlezat di dunia, hadir pula aneka masakan Indonesia lainnya dalam acara bertajuk “Festival Pariwisata dan Kuliner Indonesia”.

Tidak tanggung-tanggung, maestro kuliner William Wongso didatangkan khusus dari Jakarta untuk menyukseskan program tersebut.

Berkat kepiawaiannya, berbagai hidangan khas Indonesia seperti rendang, sate lilit, aneka soto nusantara, nasi goreng kambing, bakmi godhog, ayam kremes, serabi Solo dan dawet ayu dihidangkan secara apik dengan orisinalitas rasa yang tentunya tak diragukan lagi.

Dalam sambutan pembukaan acara tersebut, baik di Kantor PBB maupun di Hotel Bristol Dubes/Watap RI Wina Darmansjah Djumala menyampaikan bahwa kekayaan kuliner Indonesia menunjukkan keragaman bangsa kita.

“Indonesia memiliki tradisi kuliner yang sangat kaya dan beragam yang juga mewakili keragaman bangsa kami. Kami memiliki lebih dari lima ribu resep makanan yang melayani selera berbeda dari 260 juta lidah yang berbicara lebih dari enam ratus bahasa,” kata Djumala.

Pembukaan dilakukan pada 17 Juni 2019 di kantor PBB dan 18 Juni di Hotel Bristol. Pada saat pembukaan, dilakukan pemotongan tumpeng dan pertunjukan Tari Legong, Roro Ngigel, dan Tari Piring. Selain kuliner, ada pula promosi pariwisata di Kantor PBB dengan pembagian brosur dan penayangan video Wonderful Indonesia.

Hotel Bristol yang terletak di jantung Kota Wina dikunjungi banyak turis internasional dan masyarakat Austria dari negara sekitarnya.

Sementara itu, Kantor PBB Wina merupakan tempat pertemuan bagi ribuan delegasi dari negara-negara sekaligus kantor bagi para pegawai berbagai organisasi internasional, antara lain Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Organisasi PBB untuk Pengembangan Industri (UNIDO), Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), dan Komite PBB untuk Penggunaan Antariksa untuk Tujuan Damai (UNCOPUOS).

Promosi kuliner Indonesia di hotel berbintang 5 dan kantor PBB diharapkan dapat teramplifikasi mengingat pengunjung yang datang ke restoran berasal dari ratusan negara.

Selain mengenalkan menu Indonesia yang sudah diakui kelezatannya oleh CNN seperti rendang dan sate, promosi kuliner ini juga memfokuskan pada promosi aneka soto nusantara dan makanan khas daerah tertentu termasuk pempek dan sate lilit.

Sementara itu, William Wongso juga sempat membagikan tip dan trik tentang penyajian masakan Indonesia untuk tamu-tamu internasional.

“Selama ini jika melihat makanan Indonesia kebanyakan warnanya kecokelatan. Supaya menarik, kita harus memadupadankan warna makanan untuk lebih menggugah selera. Bagaimana caranya menyajikan masakan Indonesia tersebut ala fine dining,” ujar William Wongso saat ditemui di Wina, Rabu (19/06/2019).

William mencontohkan nasi kuning yang dibentuk seperti tumpeng mini disajikan dengan rendang, sayur, dan kering kentang, atau cumi hitam dan nasi yang dibentuk seperti risotto.

“Penyajiannya bisa terlihat lebih modern dan bergaya internasional, yang penting rasanya harus tetap sama seperti aslinya,” tambahnya.

Menurutnya, diplomasi kuliner ini sudah dilakukan oleh berbagai negara Asia, seperti Thailand, Vietnam, Jepang, dan lainnya. Sebagai negara Indonesia yang kaya akan kuliner dan budaya, tentunya harus terus menjalankan diplomasi semacam itu, salah satunya dengan mengadakan acara atau festival-festival kuliner di berbagai negara.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro