Bisnis.com, JAKARTA – Selain diet ketogenik, di dunia diet dikenal juga yang namanya diet ketofastosis. Diet ini merupakan gabungan dari diet ketogenik dan fastosis.
Jika diet dengan cara ketogenik menganut pola makan tinggi lemak, protein yang sedang, dan rendah karbohidrat, diet fastosis menerapkan pola fasting on ketosis yang artinya, puasa dalam keadaan ketosis, yakni kondisi seseorang tidak mengonsumsi karbo atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat.
Fastosis dinilai sebagai usaha mengembalikan pola hidup manusia sebenarnya yang akan menghasilkan pola makan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi metabolisme lemak yang optimal.
Diet ketofastosis dilakukan dengan cara berpuasa atau mengatur waktu makan harian dengan pola yang mirip seperti pola OCD (obsessive corbuzier’s diet). Adapun, menu yang dikonsumsi tetap mengacu pada diet keto, yakni 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat.
Jika Anda menjalankan diet ini, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu tahapan yang akan dijalankan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tahapan diet ketofastosis yang bisa Anda jadikan pedoman.
Tahap Induksi
Pada tahap ini, tubuh beradaptasi menggunakan lemak sebagai sumber energi. Caranya, mengurangi asupan karbohidrat hingga 10 gram per hari. Adapun, asupan yang dianjurkan pada tahapan ini adalah yang berasal dari sumber hewani, misalnya telur, ayam, daging, dan ikan.
Pada tahap ini disarankan untuk melakukan puasa selama 16—18 jam sambil tetap menjaga asupan air dan minuman bebas kalori yang cukup juga bisa dilakukan. Anda bisa perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan sebelumnya telah selesai.
Selain itu, diperlukan juga untuk berolahraga pagi selama 30—45 menit agar berat badan dapat turun dengan cepat. Tahap induksi ini umumnya berlangsung selama 2—3 hari.
Tahap Konsolidasi
Pada tahap konsolidasi, tubuh Anda sudah terbiasa menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama metabolisme.
Pada tahap ini, Anda sudah boleh mengonsumsi sayuran dan sumber protein nabati, tetapi tidak disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan.
Namun, bila mengonsumsi sayur-sayuran membuat kadar gula darah dalam tubuh meningkat hingga lebih dari 90 miligram/decilitre, Anda disarankan untuk kembali ke fase induksi agar kondisi tubuh kembali ke karakteristik dasar. Tahapan ini berlangsung 1 minggu hingga 1 bulan.
Tahap Pemeliharaan
Pada tahapan ini, tubuh sudah menjadikan lemak sebagai sumber bahan bakar metabolisme. Anda boleh memasukkan buah-buahan ke dalam daftar makanan harian.
Penting juga untuk memeriksa kadar gula darah setiap saat agar tidak melebihi 90mg/dl dan menjaga total karbohidrat di bawah 20 gram per hari. Asupan nutrisi yang disarankan pada tahap ini adalah 75% lemak dengan 25% protein dan 10% karbohidrat.