Bisnis.com, JAKARTA—Menurut laporan Kantar Worldpanel pada Juni 2018—Mei 2019, ditemukan bahwa 60% perempuan Indonesia menggunakan deodoran. Masyarakat Indonesia telah menggunakan deodoran untuk mengatasi masalah keringat yang sering kali muncul di ketiak ketika beraktivitas sehari-hari.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Melyawati Hermawan mengatakan bahwa penggunaan deodoran diperlukan untuk menahan kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat di area ketiak.
Banyak orang Indonesia yang menggunakan deodoran setelah mandi, sehingga ketiak terasa basah dan lembab. Padahal sebenarnya hal ini tidak dianjurkan. “Pastikan untuk menggunakan deodoran saat kulit ketiak benar-benar kering, karena kalau deodoran tercampur dengan air justru dapat menyebabkan iritasi,” ujar Melyawati.
Dia juga menganjurkan untuk melakukan pengaplikasian deodoran pada malam hari sebelum tidur. Hal ini, menurut dia, akan menghasilkan kinerja yang lebih efektif dari deodoran untuk ketiak yang lebih kering.
“Perlindungan deodoran biasanya sampai 24 jam, dan lebih tepat digunakan pada malam hari saat tubuh tidak melakukan aktivitas apapun, jadi ketika bangun pagi dan beraktivitas umumnya ketiak tetap terjaga dan tidak menimbulkan bau keringat,” ujar Melyawati dalam acara Dove Sensitive Deodorant Media Gathering di Jakarta, Kamis, 11/7/2019.
Adapun, penyebab keringat berlebih dan gangguan keringat lainnya dapat dipicu oleh gaya hidup yang aktif dan produktif dengan kondisi emosi dan tingkat stres yang tinggi. Selain itu konsumsi makanan cepat saji, minuman berkafein, obat-obatan, dan kondisi emosional yang tidak stabil dapat memicu permasalahan keringat berlebih.