Bisnis.com, JAKARTA—Teknologi virtual reality yang diaplikasikan dalam game atau gawai lainnya ternyata dapat membantu meringankan rasa sakit, terutama ketika rasa sakit yang dialami sedang parah.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah percobaan penelitian di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat 2019.
Peserta penelitian adalah 120 pasien yang dirawat di rumah sakit, yang telah menilai rasa sakit yang mereka alami dengan angka 1-10 selama 24 jam sebelumnya.
Nilai nyeri 0 mewakili tidak ada rasa sakit sama sekali dan skor 10 mewakili rasa sakit paling buruk. Setengah dari jumlah pasien dipilih secara acak untuk menggunakan head set virtual reality sebanyak 3 kali sehari selama 48 jam setelahnya.
Sementara satu kelompok lagi diminta menonton program kesehatan dan kesejahteraan di televisi seperti tayangan relaksasi, puisi, dan diskusi kesehatan.
Dengan virtual reality (VR), para pasien melaporkan penurunan rata-rata skor nyeri 1,72 poin, dibandingkan dengan penurunan rata-rata 0,46 poin untuk kelompok yang menonton program kesehatan di televisi.
"Kami menemukan bahwa VR membantu mengurangi rasa sakit di berbagai jenis rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit kanker, ortopedi, neurologis, dan lain-lain, VR juga membantu mengurangi rasa sakit yang dialami orang yang mengalami sakit parah,” kata Brennan Spiegel, penulis utama studi ini.
Di antara orang-orang yang awalnya menilai rasa sakit mereka setidaknya 7 dari 10, pengurangan skor nyeri rata-rata adalah 3,04 poin dengan VR dibandingkan dengan 0,93 pada kelompok yang menonton program kesehatan di televisi.
Spiegel menduga, penggunaan VR dapat mengurangi rasa sakit karena hal itu menciptakan ilusi percepatan waktu, sehingga secara efektif mempersingkat panjangnya episode rasa sakit. “Seolah memotong sinyal rasa sakit pada sumbernya dan menghalangi rasa sakit mencapai otak,” ujarnya.
Saat ini, perangkat VR yang digunakan masyarakat biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone dan headset khusus. Masyarakat dapat menggunakannya untuk bermain video game dan melakukan perjalanan tiga dimensi menuju tempat yang mungkin tidak pernah mereka kunjungi di kehidupan nyata.
Salah satu tujuan menggunakan VR sebagai alat manajemen nyeri adalah untuk mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit opioid adiktif. Walau tidak menjadi solusi utama, pemanfaat VR dapat membantu menurunkan rasa nyeri beberapa poin.