Bisnis.com JAKARTA - Menjaga penampilan tetap proposional barangkali menjadi keinginan bagi banyak orang. Berbagai macam upaya dilakukan untuk menjaga atau menurunkan berat badan, misalnya dengan melakukan diet. Pun begitu, saat ini ada banyak jenis diet yang ramai diperbincangkan, termasuk salah satunya adalah diet karbohidrat.
Kegiatan yang dikenal dengan diet karbo ini, menuntut para pediet untuk mengurangi porsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat serta meningkatkan konsumsi protein dan lemak. Alhasil banyak yang bertanya, apakah aman melakukan diet karbo?
Dokter Spesialis Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Saptawati Bardosono menyampaikan bahwa sel tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi bagi tubuh, membutuhkan zat gizi secara lengkap dengan jumlah tertentu.
Dia melanjutkan, zat gizi lengkap adalah tersedianya karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein dan lemak yang jua menyumbang energi, serta vitamin dan mineral yang akan mendukung reaksi kimia dalam sel sehingga menghasilkan energi dari zat-zat gizi yang masuk melalui makanan.
Menurutnya, tidak ada jenis pangan maupun makanan yang hanya mengandung satu jenis zat gizi saja, sehingga harus dipilih bahan makanan sumber yang kaya akan masing-masing zat gizi tersebut.
“Hal ini menyebabkan kita dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai jenis bahan makanan agar dapat memperoleh semua zat gizi secara lengkap,” katanya.
Terkait diet karbo, dia menuturkan hal tersebut bisa saja dilakukan tetapi dengan beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, yakni melalui pemilihan makanan secara bijak yang mengandung karbohidrat dengan nilai indeks glikemik rendah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah menyebabkan kadar gula darah meningkat secara perlahan sehingga membuat kita merasa lebih kenyang lebih lama.
Saptawati tidak menganjurkan melakukan diet karbo secara ekstrem dengan sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat atau hanya sedikit karena akan mengakibatkan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis tidak menular.
“Misalnya penyakit diabetes mellitus, kadar tinggi kolesterol, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker,” katanya.
Oleh sebab itu, dia tidak menganjurkan orang-orang yang memiliki penyakit atau riwayat penyakit di atas melakukan diet karbo. Sebaliknya, dia menuturkan diet ini dibutuhkan oleh mereka yang sedang menderita penyakit tertentu semisal epilepsi dan gangguan kejiwaan serta kanker tertentu.