Bisnis.com, JAKARTA - Coba tanyakan arti seni peran kepada Arswendi Bening Swara. Aktor kawakan ini akan menjelaskan pentingnya menemukan jiwa dan meleburkan diri ke dalam setiap karakter yang diperankan.
Arswendi atau akrab disapa Wendi ini merupakan salah satu aktor karakter Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aktor karakter adalah aktor yang membawakan peran berbeda dari dirinya dan mampu memainkan peran itu dengan baik.
Begitu pun dengan Wendi. Dia mampu memerankan karakter dengan penuh penghayatan, mulai dari menjadi ustaz di film Pengabdi Setan (2017) hingga memerankan anggota DPR dalam film Gundala (2019). Kedua film itu karya sutradara kondang, Joko Anwar.
“Media sadar tidak, selama ini pak Wendi adalah benang merah dalam setiap film saya, beliau selalu hadir di setiap film saya. Ia adalah benang merah karya-karya saya," kata Joko Anwar saat peluncuran trailer dan poster film terbarunya berjudul Perempuan Tanah Jahanam di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Pada kesempatan yang sama, Wendi dengan penuh keakraban menjelaskan tiga poin yang perlu diperhatikan dalam memerankan tokoh dalam film, yakni mengenali karakter, mendalami karakter, dan yang terpenting menurutnya ialah mencintai karakter.
Pertama, mengenali karakter. Menurut Wendi, pengenalan karakter tentu dilakukan dengan membaca naskah film. Dari situ, seorang aktor dapat mengenali karakter yang dimainkan serta mengetahui hubungan dengan karakter lainnya. Proses pengenalan ini terkadang membutuhkan waktu lumayan lama.
"Cepat atau lambatnya pengenalan karakter tergantung dari seorang aktor. Proses ini menuntut konsentrasi tinggi dan intensitas aktor dalam mengenali karakter yang dimainkan," tutur mantan Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta periode 2006-2009 ini.
Kedua, mendalami karakter. Dia menuturkan, saat proses ini, seorang aktor tidak hanya mengenali fisiognomi - ilmu wajah- tetapi juga menyelami jiwa dari karakter tersebut. Dengan proses penghayatan itu, aktor mampu menghidupkan tokoh yang diperankan.
Setelah kedua proses itu dilewati, aktor tiba dalam poin terpenting dalam memerankan tokoh yakni mencintai karakter. Saat momen inilah, menurut Wendi, aktor "membunuh" dirinya sendiri sehingga mewujud dalam sosok lain.
Dia menambahkan, bunuh diri itu memiliki artian bahwa karakter asli dari aktor disimpan selama proses syuting film dan melebur ke dalam jiwa karakter yang dimainkan.
Alhasil, seorang aktor sejati perlu menemukan jiwa dari tiap karakter yang diperankan, menyelaminya, dan meleburkan diri ke dalamnya. Proses ini membutuhkan waktu latihan menahun dan jam terbang tinggi.
"Tak peduli seberapa banyak atau sedikit adegan yang dimainkan, aktor harus mencintai karakter. Dengan begitu, aktor telah memberikan penghargaan kepada penontonnya," kata pria yang tahun ini menginjak usia 62 tahun.