Bisnis.com, JAKARTA—Disleksia merupakan gangguan neurobiologis yang ditandai dengan kesulitan untuk mengenali huruf, angka, dan kata dengan akurat dan lancar. Orang yang mengalami disleksia biasanya mengalami kesulitan untuk mengeja dan menghitung.
Walau kesulitan dalam membaca, menulis, dan menghitung, orang dengan disleksia bukan berarti tidak cerdas. Karena pada kenyataannya, di dalam keterbatasannya orang-orang dengan disleksia memiliki kreativitas yang sangat tinggi.
Psikolog Beverley Steffart pernah diminta untuk memeriksa pada siswa di salah satu sekolah tinggi seni di London. Dari investigasinya ditemukan bahwa tiga perempat siswa di sekolah itu mengalami disleksia.
Menariknya, walaupun mereka cenderung berjuang dengan membaca dan menulis, Steffart menyimpulkan bahwa disleksia bukanlah penghalang. Baginya, orang-orang dengan disleksia justru mampu untuk melihat dunia dengan cara yang sangat jelas dan tiga dimensi, sekalipun mereka memiliki ketidakmampuan untuk membaca atau menulis dengan baik. Berdasarkan pandangan ini, kenyataannya banyak siswa seni yang unggul justru karena mereka disleksia.
Orang dengan disleksia memiliki potensi untuk unggul di suatu tempat karena gaya berpikir mereka yang berbeda. Pemikiran mereka yang berbeda akan membantu mereka unggul dalam bidang yang mereka pilih.
Dalam beberapa penelitian juga telah dibuktikan bahwa pelajar disleksia cenderung memiliki kinerja dan ide yang lebih baik daripada siswa yang tidak memiliki disleksia. Sejalan dengan ini, penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang disleksia lebih unggul dengan kombinasi ide yang tidak biasa.
Orang-orang yang mengalami disleksia kelihatannya pandai dalam menemukan koneksi dan melihat dunia secara holistik, sehingga mereka lebih kompetitif.
Alangkah lebih baik fokus pada potensi unggul dari para penderita disleksia, daripada meratapi kesulitan atau kekurangan mereka. Fakta ini harapannya dapat membangkitkan kepercayaan diri dan harga diri orang-orang disleksia.