Bisnis.com, JAKARTA - Orang tua, pasti ingin anaknya selalu sehat, rajin dan lincah dalam segala aktivitasnya.
Tak jarang, anak menjadi malas dan tidak menurut pada orang tua karena pola pengasuhan yang salah.
Sangat penting mendidik anak sejak dini tentang pentingnya disiplin dan juga aktivitas yang bisa membuatnya menjadi lebih mandiri kelak di waktu dewasa.
Kadangkala orang tua memang kewalahan dalam mengurus anak, terutama bagi mereka yang juga bekerja di luar rumah. Memotivasi anak untuk melaksanakan tugasnya sebagai anak semisal belajar, perlu ada trik tertentu agar tidak terkesan memaksa.
Berikut tipsnya menurut webmd.com :
1. Jadi contoh langsung untuk anak
Ingin anak Anda makan sayurnya? Makan sayuranmu. Bangun dan berjalan-jalan bersama untuk menunjukkan padanya bahwa bergerak itu menyenangkan. Anda adalah teladan terbaik yang bisa dimiliki anak Anda. Jadi, mulailah lebih awal. Anak-anak mulai meniru orang tua mereka pada usia yang sangat muda. Tahan dorongan untuk menyuap anak Anda dengan makanan, mainan, atau hadiah lainnya untuk bekerja sama. Itu mengajarkan kebiasaan yang tidak sehat.
2. Berikan waktu untuk mereka
Daripada memberikan mereka mainan video game atau waktu TV (atau apa pun di mana mereka hanya duduk), buat waktu aktif bersama hadiah. Pergi bermain golf mini. Naik sepeda bersama. Atau biarkan anak Anda merencanakan sehari penuh dengan hal-hal aktif yang mereka sukai.
Mengapa ini berhasil: Anak-anak mendambakan perhatian Anda - terutama jika mereka harus berbagi waktu dengan saudara kandung. Jangan pernah meremehkan arti perhatian satu-satu bagi anak-anak Anda - bahkan anak remaja Anda.
3. Jangan Gunakan Makanan sebagai Hadiah
Membuat permen atau junk food sebagai hadiah mengajarkan anak-anak Anda untuk menggunakan makanan untuk memperbaiki perasaan mereka. Itu bisa mengatur mereka untuk hubungan yang tidak sehat dengan makanan. Menurut sebuah penelitian, orang dewasa yang diberi ganjaran dan hukuman dengan makanan karena anak-anak lebih mungkin untuk makan dan makan.
4. Berikan pujian atas usaha mereka, Bukan Hanya Hasil
Anak-anak butuh pujian. Jika Anda ingin memotivasi mereka, fokuslah pada upaya mereka lebih dari hasil akhirnya. Ketika anak Anda menunjukkan foto yang ia buat, jangan hanya mengatakan itu bagus. Pujilah dia atas kerja kerasnya. Perhatikan detail spesifik.
5. Tetap Tenang, Jangan Berteriak
Saat Anda menyuruh anak Anda melakukan sesuatu atau mendisiplinkannya, tetap tenang. Anak-anak dapat belajar bagaimana mengelola emosi mereka dengan memperhatikan Anda.
6. Ajak olahraga
Jika Anda mencoba membuat anak-anak Anda bergerak lebih banyak, bantu mereka menyadari bahwa olahraga terasa menyenangkan. Bergerak bersama. Setelah kalian berdua naik sepeda atau bermain tenis, bicarakan perasaan Anda. Ini mendorong anak Anda untuk memperhatikan perasaan yang sama, dan itu adalah motivasi alami untuk bergerak. Idealnya, anak Anda harus aktif setidaknya 60 menit sehari.
7. Carilah Inspirasi
Tidak peduli kebiasaan apa yang Anda coba tanamkan, anak-anak memandang orang lain. Gunakan itu untuk keuntungan Anda ketika Anda mencoba membuat mereka bergerak lebih banyak. Pergi nonton balet. Ajak mereka melihat tim baseball profesional atau semi-pro bermain. Atau lihat pertandingan sepak bola sekolah menengah. Mungkin memotivasi mereka lebih dari apa pun yang bisa Anda katakan. Kemudian pergi menendang bola atau bermain menangkap dengan anak Anda.
8. Buat Tantangan Memasak
Ingin mendorong pemilih makanan untuk mencoba sayuran baru? Pilih satu dari supermarket yang belum pernah Anda berdua miliki sebelumnya. Lalu pulang dan coba resep yang menyertakannya.
Atau berikan anak Anda yang lebih tua pilihan bahan-bahan sehat, seperti pada acara memasak. Biarkan dia memutuskan bagaimana mengubahnya menjadi makan malam. Jika dia berinvestasi dalam bagaimana makanan atau hidangan baru muncul, dia akan cenderung mencobanya.
9. Berikan pilihan
Alih-alih memerintahkan anak-anak Anda untuk melakukan pekerjaan rumah, berikan mereka pilihan. Tanyakan apakah mereka ingin melakukan tugas sekarang atau dalam beberapa menit. Tanyakan apakah mereka lebih suka membuang sampah atau mengosongkan mesin pencuci piring. Selain itu, memberi mereka pilihan sekarang mengajar mereka bagaimana membuat kesehatan.