Cinema XXI/Ilustrasi-id.wikipedia.org
Entertainment

GPBSI Targetkan Bioskop Miliki 2.500 Layar Tahun Ini

Dewi Aminatuz Zuhriyah
Jumat, 10 Januari 2020 - 08:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Industri bioskop pada tahun ini diprediksi tetap bertumbuh meski tidak cukup signifikan. Hal ini dikarenakan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi melambat di bawah target pemerintah, yaitu sekitar 4,8 persen—5,1 persen.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafrudin mengatakan bahwa pada tahun ini pihaknya menargetkan paling tidak ekspansi layar bioskop sudah mencapai 2.500 layar.

“Dua tahun ke depan, 2021, itu kan targetnya 3.000 layar. Saat ini sudah ada 2.300 layar baik yang grup besar maupun bioskop independen. Kalau untuk 2020, bisa capai 2.500 layar saja sudah bagus,” kata Djonny kepada Bisnis, Kamis (9/1/2020).

Selain berharap agar ekspansi industri layar lebar bisa meningkat, penjualan tiket bioskop pada tahun ini juga diharapkan bisa lebih baik. Hal ini didasarkan pada realisasi 2019, konsumsi yang melemah juga berdampak pada industri layar lebar.

Bahkan, beberapa bioskop di daerah termasuk XXI melakukan penyesuaian tarif dari yang semula Rp30.000 menjadi Rp25.000–Rp15.000.

“Ada juga XXI di daerah yang menurunkan tarif tiket bioskop sampai Rp20.000.”

Sementara itu, Head of Sales and Marketing CGV Cinemas Manael Sudarman mengatakan bahwa untuk target ekspansi layar CGV pada 2020 masih belum difinalisasi. Begitu pun, dengan target penjualan tiket bioskop.

“Kami masih proses finalisasi terkait dengan plan 2020, untuk realisasi penjualan tiket 2019 juga masih dalam proses juga,” kata Manael.

Namun, menurutnya, sepanjang 2019, tren penjualan bioskop CGV masih sesuai dengan target yang ditetapkan.

“2019 ini CGV sesuai dengan target tetap grow double digit untuk total penjualan tiket. Kami lihat penjualan tiket film lokal pun tetap konsisten naik dibandingkan dengan 2018, beberapa film yang berkontribusi besar terhadap penjualan tiket adalah Dillan, 2 Garis Biru, dan Avenger Endgame.”

Secara kontribusi, penjualan tiket untuk film internasional memang masih lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan tiket untuk film nasional. Perbandingannya rata-rata 35 persen untuk film dalam negeri dan sisanya 65 persen untuk film luar negeri.

Editor : Zufrizal
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro