Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus corona membuat heboh dunia. Pada tanggal 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pneumonia of unknown etiology di Kota Wuhan China.
Pneumonia ini disebabkan oleh jenis virus corona yang baru (2019-nCoV), yang belum pernah terdeteksi pada manusia.
Pneumonia sendiri adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisma seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru.
Gejala pneumonia secara umum adalah demam, batuk berdahak, sesak nafas atau nafas terasa berat. Secara umum, pneumonia dapat menimbulkan infeksi berat (sepsis), kondisi shock, gagal napas hingga meninggal.
Menurut dokter spesialis paru RS Awal Bros Bekasi Timur, Annisa Sutera Insani, virus corona merupakan virus yang ditransmisikan secara zoonotic yaitu antara hewan ke manusia, seperti dikutip dari Tempo, Senin (27/1/2020).
Pada kejadian luar biasa di Wuhan, China, sebagian besar pasien pneumonia memiliki kesamaan pernah bepergian ke pasar hewan laut. Infeksi ini mungkin dapat terjadi karena faktor kebersihan dan daya tahan tubuh pasien.
Annisa Sutera Insani, mengatakan bahwa virus corona merupakan bagian dari virus yang menyebabkan spektrum penyakit dari melasma hingga penyakit yang lebih berbahaya seperti MERS-CoV dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Virus ini dapat menular melalui riwayat kontak dan udara.
Gejala yang timbul dari virus tersebut adalah demam, lemas, batuk, dan sesak atau kesulitan bernafas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat. Orang dengan lanjut usia atau sedang memiliki penyakit penyerta lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.
Adapun dampak terburuk yang dapat terjadi adalah infeksi berat (sepsis), kondisi shock, gagal pernapasan, dan meninggal.