Bisnis.com, JAKARTA - Penyair Joko Pinurbo (Jokpin) meluncurkan buku puisi terbarunya berjudul Perjamuan Khong Guan.
Pada kumpulan puisinya kali ini, Jokpin menggunakan salah satu urban legend masyarakat Indonesia, yakni Khong Guan, untuk membicarakan keluarga, politik identitas, kehidupan urban, dan sedikit menyentil pertanyaan ketuhanan.
“Khong Guan yang sudah melegenda di masyarakat Indonesia diramu dengan gaya berpuisi khas Jokpin, menggunakan permainan diksi, jungkir balik logika bahasa, kejenakaan, dan kritik sosial yang diselipkan dengan halus. Di balik gaya jenakanya, kritik akan tatanan sosial tampak begitu mengena lewat puisi-puisi di buku ini,” tutur Mirna Yulistianti, editor senior bidang sastra Gramedia Pustaka Utama.
Beberapa puisi di dalam buku ini telah lebih dulu menuai perhatian besar dari publik ketika dimuat lepas dalam harian KOMPAS Minggu, Agutus 2019 silam. Dari hanya duabelas puisi yang dimuat kala itu, berbiak menjadi 80 puisi yang disatukan di buku Perjamuan Khong Guan. Seluruhnya terbagi menjadi empat bagian yang disebut ”kaleng”.
Joko mengatakan bahwa dalam riset dan proses pembuatan buku ini membutuhkan waktu 3 tahun yang dimulai dari 2017 sampai 2020. Kemudian, terkait dengan kurasi puisi di dalam buku tersebut ia mengatakan kepada Bisnis bahwa ia mengkurasi dan membaginya menjadi 4 kaleng [bab] yang berbeda.
“Dibagi 4 proses kurasi saya sendiri yang membagi menjadi 4 karena berbeda dan masing-masing kaleng merupakan rangkaian puisi yang antara setiap kaleng berbeda,” ujarnya kepada Bisnis.
Ia mengungkapkan bahwa Khong Guan bukan hanya sebuah label produk, merupakan rangkuman dari berbagai identitas bangsa yang terwadahi dalam sebuah kaleng. Ia meyakini bahwa Khong Guan tidak mendikotomikan siapa pun, justru memberikan ruang secara terbuka.
“Selama ini bercandaan orang ‘bapaknya di mana?’ Namun, saya melihat lebih jauh bahwa Khong Guan memberikan perspektif akan identitas bangsa yakni, kesederhanaan, keterbukaan, kebahagiaan, cinta dan toleransi,” jelasnya.
Hingga saat ini, Joko Pinurbo telah menerbitkan belasan buku puisi, antara lain Celana, Tahilalat, Surat Kopi, Bulu Matamu: Padang Ilalang, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu, Buku Latihan Tidur, dan sebuah buku cerita berjudul Srimenanti. Karya-karyanya juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, serta Mandarin.
Penyair kelahiran 11 Mei 1962 ini pun telah menerima berbagai penghargaan, di antaranya Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan TEMPO (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), South East Asian (SEA) Write Award (2014), dan Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019).
Adapun buku Perjamuan Khong Guan dapat dimiliki dengan merogoh kocek sebesar Rp68.000 dan sudah terbit sejak 27 Januari 2020.