Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk
Health

Data Korban Terinfeksi Virus Corona 8.152 Orang, 212 Meninggal Dunia

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 31 Januari 2020 - 06:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Data pasien terinfeksi dan meninggal dunia akibat virus corona terus meningkat.

Berdasarkan data yang dikutip dari Bloomberg, total orang terinfeksi mencapai 8.152 pasien, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 212 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut wabah itu darurat kesehatan global, tanda-tanda bahwa penyebaran patogen yang kadang mematikan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Hubei, provinsi di pusat wabah, melaporkan 42 kematian tambahan dari virus corona baru, menurut pernyataan Jumat dari Komisi Kesehatan Provinsi Hubei.

Provinsi Hubei, tempat wabahnya berpusat, melaporkan 1.220 kasus baru yang telah dikonfirmasi selama periode 24 jam. Ada lebih dari 8.000 kasus yang dilaporkan sebelumnya untuk China daratan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona yang berpusat di China sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional, dimana otoritas kesehatan masyarakat akan membantu negara-negara dengan sistem kesehatan yang kurang kuat untuk menghentikan penyebaran virus.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji upaya China untuk menahan wabah itu, mengatakan dia belum pernah melihat suatu bangsa menanggapi penyakit dengan begitu agresif, termasuk membangun rumah sakit baru hanya dalam 10 hari.

Wabah penyakit yang dimulai di kota Wuhan di China ini telah membuat otoritas kesehatan waspada di seluruh dunia. Ini menyebabkan kota-kota ditutup, menyebabkan maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke dan dari China dan telah mengganggu rantai pasokan global.

Pada 30 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan keadaan darurat global karena penyakitnya terus menyebar.

Virus corona baru — bernama 2019-nCoV diperkirakan berasal dari pasar makanan di kota metropolis Cina tengah dan sejak itu telah menginfeksi lebih dari 8.000 orang. Kematian dan kasus cenderung meningkat sampai wabah meluas.

China pertama kali melaporkan wabah itu pada 30 Desember. Sebagian besar kematian terjadi di provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya.

Otoritas China telah membatasi beberapa perjalanan untuk mencoba dan menghentikan penyakit sejak 23 Januari dan pasar keuangan China akan tetap ditutup sampai Senin 3 Februari setelah pihak berwenang memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek.

Sementara Ebola membunuh separuh orang yang terjangkit, dan SARS membunuh 10% nya, tingkat kematian virus corona tampaknya hanya sekitar 2%.

Namun, para ahli khawatir bahwa gejala ringan virus akan menyebabkan mereka yang membawa virus itu menularkannya terlalu jauh dan cepat. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun didiagnosis dengan coronavirus meskipun tidak menunjukkan gejala.

Di Wuhan, layanan transportasi umum telah ditangguhkan, kereta api dan penerbangan dari kota telah dihentikan dan orang-orang dilarang bepergian kecuali dengan karena alasan penting. Pembatasan perjalanan serupa diumumkan di 16 kota China lainnya, dan berdampak pada lebih dari 48 juta orang.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro