Pejabat mengenakan pelindung di Cheung Hong Estate di distrik Tsing Yi, Hong Kong, China, pada pagi hari Selasa, 11 Februari 2020. Pemerintah Hong Kong telah mengevakuasi beberapa warganya di sebuah gedung tempat dua pasien telah dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona, menurut Wong Ka-Hing, pengontrol di Pusat Perlindungan Kesehatan./ Bloomberg
Health

Update Korban Virus Corona: Korban Jiwa Lampaui 1.800 Orang

Renat Sofie Andriani
Selasa, 18 Februari 2020 - 07:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah virus corona (Covid-19) menanjak menjadi melampaui 1.800 korban jiwa.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 1.863 orang hingga Senin (17/2/2020) malam waktu GMT atau Selasa (18/2/2020) pagi WIB. Angka ini bertambah dari 1.765 orang pada satu hari sebelumnya.

Sementara itu, kematian di luar China terjadi di Taiwan, Prancis, Jepang, Filipina, dan Hong Kong, masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 1.868 nyawa.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Senin (17/2) bertambah 1.816 menjadi 72.335 orang.

Virus ini juga telah menjalar ke 28 negara lainnya di Asia dan Eropa. Menyusul China berturut-turut adalah Singapura, Jepang, dan Hong Kong yang mencatatkan 77, 66, dan 60 kasus.

Selain berdampak pada wilayah teritori negara lain, virus corona juga diketahui menjalar di kapal pesiar Diamond Princess yang tengah dikarantina di perairan lepas Jepang. Hingga Senin (17/2), kasus terinfeksi bertambah menjadi 454 orang.

Sementara itu, dari total 73.260 kasus terjangkiti virus corona di seluruh dunia, sebanyak 12.615 pasien telah dinyatakan sembuh.

Di Provinsi Hubei sendiri, jantung wabah virus ini, terdapat 1.807 kasus baru virus corona dan 93 kematian, sehingga jumlah total kasus di provinsi ini menjadi hampir 60.000.

Angka tersebut adalah jumlah kasus baru terendah sejak China mengumumkan perubahan dalam metode pendeteksiannya pekan lalu. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah jumlah kasusnya benar-benar menurun.

Otoritas-otoritas kesehatan global juga memobilisasi untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut ketika penumpang dari kapal pesiar Westerdam - tempat seorang warga Amerika ditemukan terinfeksi - mulai menyebar di seluruh dunia pulang ke rumah mereka masing-masing.

Efek riak virus ini juga terus dirasakan di dunia korporasi. Apple Inc. mengungkapkan potensi target pendapatan kuartalan yang meleset karena virus itu, seperti dikutip dari Bloomberg.


Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro