Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona jenis baru COVID-19, Achmad Yurianto menuturkan pihaknya tengah menelusuri riwayat kontak dari dua pasien yang sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
"Beberapa orang kita minta untuk didatangkan ke sini (RSPI) untuk kita lakukan pemeriksaan, nanti secara detail hasilnya akan kita sampaikan lebih lanjut, tuturnya dalam Konferensi pers di RSPI, Rabu (4/3/2020).
Ihwal strategi yang dilakukan, Yuri menjelaskan, Kementerian Kesehatan merujuk dari database yang dimiliki oleh pihak imigrasi.
"Ini penting kalau suatu saat menjadi sakit dan kita akan bisa melacak dengan cepat," ucapnya.
Yuri mengatakan, saat ini Kemenkes sudah menerima sampel dari 35 rumah sakit di 23 provinsi, dan menggarisbawahi bahwa orang dalam pemantauan (ODP) tidak dimaknai sebagai orang sakit.
Hingga hari ini, data terakhir menunjukkan terdapat 451 orang dalam pemantauan. Sementara itu, Direktur Utama RSPI Prof dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan ada tujuh rumah sakit lain menerima rujukan pasien diduga terinfeksi virus corona.
Ketujuh rumah sakit itu meliputi RSUP Persahabatan, kemudian dari RSPAD Gatot Subroto, RSUD Pasar Minggu, RSUD Cengkareng, RS Polri Soekamto, RS Mintoharjo, terakhir RSUP Fatmawati.
"Ya, jadi nanti pasien yang rujukan dari rumah sakit tidak selalu ke RSPI, tapi bisa ke yang disebutkan tadi," jelasnya.
Yudi juga menuturkan seharusnya semua rumah sakit memiliki posko sebagai upaya antisipasi nasional virus corona.
Baca Juga Harga Masker di Sorong Naik Rp135.000 |
---|
"Harus ada kesadaran dari semua pihak untuk menghambat penularan dan juga terutama yang kontak, yang kontak belum tentu sakit," tuturnya.