Petugas SPBU Pertamina menggunakan masker dan sarunga tangan saat melayani konsumen./Istimewa - Pertamina
Health

Ini Cara Mencuci Masker Kain

Newswire
Rabu, 1 April 2020 - 12:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok dokter menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan masker kain, sebagai alternatif mencegah penularan virus Corona (Covid-19).

Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menuturkan bahwa masker kain menjadi alternatif yang bisa digunakan bagi masyarakat dan bisa berulangkali dipakai dengan catatan harus dicuci dengan deterjen dan dibasuh oleh air hangat sebagai upaya pencegahan tertular dari virus, ujar

"Keuntungannya masker (kain) ini bisa dipakai berulang, tapi perlu dicuci oleh deterjen dan bila perlu air panas," ujar dr Erlina dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, masker kain menjadi alternatif lain yang diperuntukkan bagi masyarakat sehat apabila masker bedah langka di pasaran.

Masker kain ini memiliki tingkat perlindungan bagi partikel droplet ukuran tiga mikron sebanyak 10 sampai 60 persen meski tidak seefektif masker bedah maupun N95.

Selain itu, bagi masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 bisa menggunakan masker ini untuk mencegah droplet maupun partikel yang menjadi airbone, agar tidak menularkan ke orang lain, tentu saja apabila tidak mendapatkan masker bedah.

"Kemudian penggunaan masker kain, bila keadaan terpaksa bisa dipakai tapi memang tidak seefektif masker bedah. Masker kain ini adalah pilihan yang terakhir," katanya.

Di samping itu, masker kain bisa dibuat dengan mudah di rumah. Terpenting adalah menggunakan kain yang nyaman dipakai, desainnya bisa dimasuki tisu, dan bisa menahan percikan droplet.

Penggunaan masker kain ini juga tengah gencar disosialisasikan sebagai pilihan terakhir jika tak ada masker bedah oleh sejumlah gubernur. Sebut saja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyosialisasikan alternatif masker kain lewat akun Instragram pribadinya.

Alasan mereka logis, karena sebagai upaya memutus rantai pemborongan masker bedah dan N95 di masyarakat. Kondisi ini membuat masker yang harusnya digunakan oleh tenaga medis dan orang sakit menjadi langka.

Menurut Erlina, yang paling berbahaya dari kelangkaan masker bedah itu yakni orang sakit tidak mendapat akses mendapatkannya sehingga terus menjadi sumber penularan.

"Kalau orang sehat memborong dan memakai (masker bedah) maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit, dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro