Bisnis.com, JAKARTA - Puasa diyakini bermanfaat bagi kesehatan, tak terkecuali bagi para penderita Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd).
Bahkan kata dr. Kaka Renaldi, dokter spesialis penyakit dalam di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, berpuasa bisa menyembuhkan Gerd. Hal ini karena saat berpuasa, lambung dan pikiran penderitanya beristirahat. Diketahui, pikiran atau stres menjadi faktor pemicu signifikan naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan karena katup atau cincin esofagus yang sudah longgar.
"Gerd biasa kalau tidak membahayakan, bahkan bisa sembuh dengan berpuasa," ujarnya saat melakukan siaran langsung di Instagram dr. Tompi, kemarin sore.
Anjuran berpuasa ini, selalu diterapkan Kaka kepada pasiennya, sekalipun bukan di bulan Ramadhan. Dia menganjurkan agar pasien berpuasa Senin-Kamis.
Namun dengan catatan, pasien Gerd yang berpuasa tidak menunjukkan tanda atau gejala berbahaya. Seperti pendarahan, muntah darah, buang air besar berdarah atau hitam, pasien dengan gangguan hati, pasien yang juga penderita ginjal serta gagal jantung.
Oleh karena itu, Kaka menyarankan agar pasien dengan Gerd lebih baik melakukan endoskopi untuk mengetahui apakah ada tidaknya tanda-tanda berbahaya di lambungnya.
Sementara itu dia menambahkan, pasien Gerd biasanya tergolong obesistas. Kaka menganjurkan agar mereka menurunkan berat badan dengan diet dan berolahraga. Diet yang dimaksud tidak dilakukan secara berat karena justru meningkatkan produksi asam lambung.