Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti China mengemukanan bahwa virus corona baru yang menyebabkan pandemi Covid-19 sepertinya tidak akan bisa diberantas sepenuhnya dan akan menyebabkan wabah musiman seperti virus flu.
Sebuah tim ilmuwan dan ahli virus berpendapat bahwa pembawa asimptomatik membuat hampir tidak mungkin untuk melacak penyebaran virus tersebut, yang berarti tidak akan bisa hilang seperti virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pembawa virus tanpa gejala adalah orang yang terinfeksi virus corona tetapi ditak menunjukkan adanya gejala yang telah ditemukan seperti batuk kering dan demam tinggi. Hal ini dikonfirmasi ketika pejabat kesehatan China mengetes lusinan orang asimptomatik melalui program pengujian.
Jin Qi, Director Institute of Pathogen Biology di Chinese Academy of Medical Sciences mengatakan bahwa ini sangat mungkin menjadi epidemi yang hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu yang lama.
Ilmuwan juga mulai meragukan gagasan bahwa cuaca yang lebih hangat dapat membantu memperlambat penyebaran virus ini di beberapa negara di dunia. Beberapa penelitian menunjukkan virus membutuhkan waktu yang lama untuk hancur dalam suhu 56 derajat celcius.
Wang Guiqiang, Head of the Infectious Diseases Department of Peking University First Hospital mengatakan bahwa virus ini secara global, bahkan di musim panas kemungkinan kasusnya turun secara signifikan akan kecil.
Kekhawatiran tentang penyakit Covid-19 menjadi wabah musiman juga sebelumnya diungkapkan oleh Anthony Faucy, Director of National Institute of Allergy and Infectous, Amerika Serikat. Menurutnya, bahkan ada kemungkinan wabah akan kembali pada akhir tahun ini.
Dia mengatakan bahkan jika kasus global telah menyusut ke jumlah yang sangat rendah tetapi ada kesulitan untuk menawan wabah, yang berarti tidak mungkin sepenuhnya diberantas. Alhasil, bisa jadi ada kemungkinan gelombang virus pada musim berikutnya.
Oleh sebab itu, kesiapan pemerintah di seluruh negara di dunia dalam hal fasilitas dan layanan kesehatan terkait virus corona perlu ditingkatkan, sembari menanti perkembangan vaksin yang aman dan efektif untuk membunuh virus.