Ilustrasi - Seorang guru pedamping membacakan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) kepada murid berkebutuhan khusus di SD Inklusi Betet I, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (3/5)./Antara
Health

Bersama Tingkatkan Literasi Anak Indonesia

Dewi Andriani
Jumat, 15 Mei 2020 - 11:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat Indonesia, bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga telah menjadi pekerjaan rumah bersama dari berbagai pihak.

Melalui Gerakan Literasi Nasional, pemerintah berupaya untuk menghimpun semua potensi sekaligus memperluas keterlibatan publik dalam membudayakan literasi di Indonesia. Salah satu hal yang gencar dilakukan adalah dengan mengembangkan taman bacaan di masyarakat.

Sebab, kurangnya akses terhadap buku-buku bacaan berkualitas, termasuk buku anak menjadi salah satu penyebab rendahnya literasi di Indonesia. Untuk itulah, Yayasan Literasi Anak Indonesia mengembangkan program sudut baca dan perpustakaan sekolah ramah anak yang menyediakan akses bagi para siswa untuk mengeksplorasi lebih banyak buku berkualitas di sekolahnya.

Fourgelina, Program Manager Yayasan Literasi Anak Indonesia mengatakan, sejak didirikan pada 2014, YLAI memang ingin mengembangkan budaya membaca, dan meningkatkan kecintaan membaca di kalangan anak-anak usia dini dan SD.

Selain menyediakan ketersediaan akses bacaan melalui sudut baca dan perpustakaan, YLAI juga mengembangkan program membaca berimbang sebagai pengajaran literasi dasar. Implementasi dari pengajaran membaca berimbang ini memerlukan guru terlatih yang dapat mengembangkan pemahaman siswa dalam membaca.

“Salah satu elemen paling penting dari pendidikan literasi ini adalah memiliki instruktur atau guru yang paham bagaimana cara mengajar dan mengembangkan keterampilan membaca dan menulis secara efektif bagi anak,” ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya melatih langsung  para guru, kepala sekolah, pustakawan terkait program-program YLAI baik itu program membaca berimbang maupun perpustakaan ramah anak untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa.

Hal lain yang dilakukan YLAI untuk mendukung literasi anak-anak Indonesia adalah dengan mengembangkan serangkaian buku bacaan berjenjang yang diatur dalam jenjang bacaan terstruktur dari pembaca awal ke pembaca lancar. Kemudian ada pula buku bergambar interaktif sehingga dapat meningkatkan interaksi serta daya imajinasi anak.

“YLAI menyediakan pelatihan bagi penulis dan ilustrator dalam mengembangkan buku bacaan bergambar yang menarik dan sesuai dengan budaya Indonesia dan juga dunia anak,” ujarnya.

Hingga saat ini, program-program YLAI telah dilaksanakan di lebih dari 14.000 sekolah di 10 provinsi di Indonesia dan telah menyentuh lebih dari 56.000 guru. Melalui berbagai program tersebut telah terjadi perubahan motivasi, kesadaran, profesionalisme dari para guru dan pustakawan dalam upaya meningkatkan minat baca, baik di sekolah maupun di rumah secara kolaboratif.

Selain itu, sambungnya, di sisi siswa terdapat peningkatan kemampuan literasi dasar baik dalam membaca lancar maupun pemahaman yang bersifat high order thinking skills (HOTS).

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro