Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah strategi dijalankan oleh Habitus Cafe dalam 3 bulan terakhir guna menghadapi pandemi Covid-19.
Johannes Giananta Purnadi, Co-founder Habitus Cafe mengungkapkan pihaknya mulai melakukan riset pasar dan strategi baru pada awal April 2020 lalu guna menghindari penurunan tajam penjualan akibat Covid-19.
“Kalau begini terus, kita bisa minus penjualan pada April,” katanya dalam siaran pers pada Rabu (17/6/2020).
Dia menjelaskan pihaknya mengikuti peraturan pemerintah dengan tidak menerima konsumen yang makan di tempat, dan hanya melayani take-away serta pengantaran online.
Namun, melihat perilaku konsumen di Makassar yang ternyata lebih merespon pasar melalui open pre-order (PO), Habitus Cafe pun melakukan open PO, yakni konsumen dapat memesan dan membayar produk sebelum diproduksi.
Strategi open PO diklaimnya mendapatkan respon yang positif dan membantu menggenjot pendapatan sehingga tidak terlalu turun.
“Bukannya menggaet langganan lama, kami malah mendapat banyak konsumen baru dari sistem open PO,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga membuat promo hemat sebagai penarik konsumen, dan tetap dapat menikmati produk perusahaan untuk meraih pasar mengingat banyak orang mengalami pengurangan pendapatan.Seperti kebanyakan bisnis kecil lainnya, di kala penjualan sedang tidak dalam kondisi normal, tentu bahan baku menjadi perhatian para pemilik bisnis.
Kesulitan mendapatkan bahan baku dan cara mengontrolnya menjadi dua perhatian khusus di Habitus Cafe. Perusahaan kemudian menyiasatinya dengan produk pengganti yang memiliki harga terjangkau, namun memiliki kualitas yang terjaga.
“Bagi para pemilik usaha, jika kesulitan mencari bahan baku, bisa diganti dengan produk substitusi, syaratnya mudah didapat, rasanya mirip, tapi kualitas tetap dijaga,” katanya.
Perusahaan juga merespon cepat pertanyaan konsumen pada masa pendemi ini sebagai bentuk hubungan konsumen.
Tidak hanya pertanyaan, pihaknya juga cepat tanggal dalam melakukan promosi melalui media sosial mengingat konsumen tidak melihat produk yang ditawarkan. “Honest review itu penting, kami biasanya minta feedback langsung ke konsumen, lalu kami upload di IG Story,” katanya.