Ilustrasi sejumlah produk kosmetik
Relationship

5 Terpopuler Lifestyle: Tips Hindari Kosmetik Palsu, Investasi pada Farmasi Kalahkan Otomotif hingga Aerospace?

Ahmad Rifai
Rabu, 24 Juni 2020 - 16:20
Bagikan

1. Ini Tips dari BPOM Hindari Kosmetik Palsu


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membagikan tips bagi masyarakat agar terhindar dari kosmetik yang berbahaya, bila berbelanja melalui e-commerce.

Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengatakan aktivitas perdagangan melalui e-commerce semakin meningkat dan ini perlu meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat khususnya dalam pembelian obat, makanan dan kosmetik.

Baca berita lengkapnya di sini.

2. Nyeri Bahu dan Punggung Selama WFH, Bisa Pengaruhi Saraf Otak


Selama menjalani work from home (WFH) sejumlah orang mengeluhkan nyeri bahu dan punggung. Kondisi ini tentunya membuat aktivitas menjadi tidak nyaman.

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Rehabilitasi, Siti Chandra WIjayanti, mengatakan nyeri pada bahu dan punggung selama WFH terjadi karena para pekerja terlalu banyak duduk di depan laptop atau memainkan gadget terlalu lama.

Baca berita lengkapnya di sini.

3. Tips Merawat Rambut Bagi Pengguna Hijab Ala Rudy Hadisuwarno


Setiap perempuan yang menggunakan hijab ingin memiliki rambut indah, wangi dan tidak mudah rontok dari kulit kepala.

Kini, pengguna jilbab di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sejak 2008 hingga 2018, pertumbuhannya mencapai 40 persen. Hair stylist ternama Rudy Hadisuwarno membagikan tips dan trik merawat kulit kepala dan rambut khusus bagi pengguna jilbab/hijab di Indonesia.

Baca berita lengkapnya di sini.

4. Meski Sembuh, Pasien Covid-19 Bisa Alami Kerusakan Paru dan Gangguan Psikologis


Pandemi virus corona baru atau Covid-19 masih terus berlangsung di seluruh dunia. Saat ini jumlah infeksinya telah mencapai angka lebih dari 9,3 juta orang, dengan 430.000 kematian dan 5 juta tingkat kesembuhan.

Kendati angka kesembuhannya cukup tinggi, sebuah laporan menunjukkan bahwa pasien yang telah sembuh dari corona dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan. Ini termasuk kerusakan jangka panjang pada paru-paru, kelelahan kronis, dan gangguan psikologis.

Baca berita lengkapnya di sini.

5. Investasi Riset dan Pengembangan Farmasi. Benarkah Mengalahkan Otomotif dan Aerospace?


Praktisi Industri Farmasi Rizman Abudaeri menuturkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) farmasi menjadi industri paling mahal sejak 2016 lalu. Malahan, tren itu memperoleh momentumnya selama pandemi Covid-19 berlangsung di seluruh dunia.

“Di antara industri apa pun di seluruh dunia baik itu otomotif, komputer atau aerospace yang selama ini kita bayangkan mereka punya R&D tinggi, tetapi ternya farmasi yang paling tinggi,” kata Rizman saat memberi keterangan dalam Webinar Ikatan Alumni Farmasi ITB pada Rabu (24/6/2020).

Baca berita lengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ahmad Rifai
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro